Sejarah Toshiba, Raksasa Elektronik Jepang akan PHK 4 Ribu Karyawan

Unsplash
Ilustrasi Toshiba.
Penulis: Sorta Tobing
17/5/2024, 12.01 WIB

Raksasa elektronik Jepang, Toshiba Corp, akan memangkas 4 ribu tenaga kerjanya dengan menawarkan paket pensiun dini. Langkah ini untuk mengurangi beban operasional dan melakukan integrasi dengan anak perusahaan.

Rencana tersebut menjadi perubahan besar pertama Toshiba usai mengubah diri menjadi perusahaan tertutup pada akhir tahun lalu. "Ini adalah hal yang perlu dilakukan untuk memastikan perusahaan bertahan selama 100 tahun ke depan," kata Presiden dan CEO Toshiba Taro Shimada, saat konferensi pers, Kamis (16/5), dikutip dari Antara

Rencana pensiun dini akan memotong biaya tenaga kerja dan menargetkan karyawan berusia 50 tahun ke atas. Sebagai besar yang terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK ini bekerja di departemen back-office.

Perusahaan akan menyelesaikan proses tersebut hingga akhir November 2024. "Ini keputusan yang meyakitkan," ucap Shimada. 

Toshiba berencana untuk fokus pada bidang-bidang yang memberi pertumbuhan, seperti semikonduktor untuk kendaraan listrik, kecerdasan buatan, peralatan energi terbarukan, dan teknologi kuantum. 

Upaya perampingan lainnya, empat anak perusahaan utama yang beroperasi di bidang energi dan infrastruktur akan diintegrasikan ke dalam Toshiba. Perusahaan juga akan mengonsolidasikan fungsi kantor pusatnya di Distrik Minato Tokyo ke Kawasaki di Prefektur Kanagawa yang berdekatan.

Sebelumnya, Toshiba melakukan penghapusan pencatatan saham atau delisting di Bursa Tokyo pada akhir Desember lalu. Langkah ini terjadi usai pembelian saham perusahaan senilai 2 triliun yen atau Rp 205 triliun dari konsorsium yang dipimpin oleh Japan Industrial Partners Inc. 

Perusahaan yang terkenal dengan peralatan elektronik itu terus mengalami penurunan kinerja menyusul serentatan masalah di tahun 2010-an. Mulai dari skandal akuntansi hingga kerugian besar di unit nuklir di Amerika Serikat. 

Sejarah Toshiba

Melansir dari situs resminya, sejarah awal Toshiba bermula dari seorang pengusaha, penemu, dan insinyur asal Jepang bernama Hisashige Tanaka.

Ia masyhur dengan julukan "Thomas Edison dari Jepang" atas berbagai temuannya. Tanaka sejak muda dikenal sebagai pembuat produk boneka mekanik dan jam abadi. 

Lahir pada 16 Oktober 1799, Tanaka juga sempat merancang dan membangun lokomotif uap dan kapal perang pertama di Jepang. Padahal, ia tidak memiliki pengalaman terkait hal itu. Referensinya hanyalah sebuah buku Belanda dan menyaksikan demonstrasi mesin uap dari seorang diplomat asal Rusia yang mengunjungi Nagaski pada 1853. 

Kariernya lalu berlanjut sebagai pengembang persenjataan modern Negeri Sakura, terutama untuk Angkatan Laut. Setelah kematiannya pada 7 November 1881, anaknya mendirikan Tanaka Seizosho (Tanaka Engineering Works). 

Perusahaan itu lalu berganti nama menjadi Shibaura Seizosho pada 1904. Bisnisnya semakin berkembang dan menjadi salah satu produsen peralatan listrik terbesar di Jepang. 

Merger lalu terjadi antara Shibaura Seizosho dengan produsen lampu pijar pertama di Jepang, yaitu Hakunetsusha & Co. Ltd (Tokyo Denki) pada 1939. 

Kedua pihak sepakat membentuk produsen peralatan listrik terintegrasi, bernama Tokyo Shibaura Denki. Perusaan ini dikenal dengan sebutan Toshiba, yang menjadi nama resminya pada 1978.