BUMN Uji Coba 4 Hari Kerja, Ini Daftar Negara yang Berhasil Terapkan

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Sejumlah karyawan berjalan usai bekerja di Jakarta, Senin (24/10/2022). Berdasarkan data Center of Economics and Law Studies (Celios), adanya resesi globalÊyang diprediksi terjadi pada 2023 bisa berdampak terhadap gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), karena tahun 2022 pertumbuhan ekonomi global hanya berkisar 3,2 persen, sementara di tahun 2020 mencapai 6,1 persen.
Penulis: Agustiyanti
20/6/2024, 16.37 WIB

Kementerian BUMN menguji coba pelaksanaan waktu bekerja selama empat hari dalam sepekan di perusahaan-perusahaan pelat merah sejak pekan lalu. Penerapan pola kerja ini sebenarnya  telah diterapkan di sejumlah negara dan memberikan hasil yang positif. 

Mengutip CNBC, eksperimen waktu kerja 4 hari dalam sepekan telah dilakukan beberapa negara pada tahun lalu. Berikut adalah empat negara di mana jam kerja 4 hari dalam seminggu telah diadopsi secara luas, atau sedang diuji:

Afrika Selatan

Lebih dari 500 karyawan di 28 perusahaan berpartisipasi dalam uji coba 4 hari kerja dalam seminggu di Afrika Selatan, yang dimulai pada bulan Maret 2023 dan berlanjut hingga September. Eksperimen ini dijalankan oleh 4 Day Week South Africa, yang merupakan cabang dari 4 Day Week Global, kelompok yang sama yang membantu menyelenggarakan uji coba di Inggris.

Ada 28 perusahaan dan lebih dari 500 karyawan yang berpartisipasi dalam uji coba ini, kata Karen Lowe, direktur 4 Day Week Afrika Selatan.

Eksperimen ini menggunakan model 100-80-100: pekerja menerima 100% gaji untuk bekerja 80% dari waktu kerjanya dan tetap menghasilkan 100% dari output biasanya.

Belgium

Pada awal 2022, pemerintah Belgia mengumumkan paket reformasi yang memberikan pekerja hak untuk bekerja empat hari, bukan lima hari tanpa kehilangan gaji. Undang-undang tersebut resmi berlaku pada November 2022.

Berdasarkan skema ini, pekerja tetap diharapkan untuk mempertahankan jumlah jam kerja yang sama selama empat hari (lebih lama) daripada lima hari dan akan mendapat satu hari libur tambahan sebagai kompensasinya.

Namun pengusaha tetap mempunyai hak untuk menolak permintaan pekerja untuk mempersingkat minggu kerja, dengan syarat mereka menyampaikan penolakannya secara tertulis dan memberikan alasan yang kuat atas keputusan tersebut.

“Tujuannya adalah untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada masyarakat dan perusahaan untuk mengatur waktu kerja mereka,” kata Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo pada Februari 2022, seperti dilansir Bloomberg.

Islandia

Islandia memimpin salah satu program percontohan 4 hari kerja dalam seminggu terbesar hingga saat ini pada 2015-2019, dengan hampir 2.500 orang berpartisipasi.

Uji coba ini dianggap sebagai keberhasilan luar biasa di kalangan peneliti, dengan para karyawan melaporkan peningkatan kesejahteraan, keseimbangan kehidupan kerja, dan produktivitas.

Pada 2022, hampir 90% angkatan kerja  telah memenangkan hak untuk meminta pengurangan waktu kerja dalam seminggu. Namun, penggunaan 4 hari kerja dalam seminggu di kalangan bisnis di sektor swasta Islandia tampak lambat  karena banyak perusahaan yang memberikan tanggung jawab pada individu untuk menegosiasikan pengurangan waktu kerja dibandingkan menawarkan 4 hari kerja dalam seminggu secara otomatis.

Jepang

Pedoman kebijakan ekonomi tahunan pemerintah Jepang  pada 2021 mencakup rekomendasi agar perusahaan mengizinkan karyawannya memilih empat hari kerja dalam seminggua atau 3 hari di akhir pekan. Kuniko Inoguchi, seorang politisi Jepang dari Partai Demokrat Liberal dan ekonom mempelopori proposal tersebut.

Rekomendasi untuk beralih ke 4 hari kerja dalam seminggu dimaksudkan untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja dan kehidupan karyawan. Pola kerja ini juga memberi mereka lebih banyak waktu untuk mengurus anggota keluarga, melanjutkan pendidikan atau pergi keluar bersama teman.

Ada sejumlah perusahaan di Jepang yang telah bereksperimen dengan 4 hari kerja dalam seminggu, termasuk Microsoft dan Panasonic. Mereka menguji coba 4 hari kerja dalam seminggu untuk karyawan mereka yang berbasis di Jepang pada tahun 2019 dan 2022.

Perusahaan lain di Jepang telah menerapkan 4 hari kerja dalam seminggu secara permanen, antara lain raksasa perbankan Mizuho dan perusahaan teknologi Cross River. CEO Cross River Shinji Koshikawa, telah menjadi “pendukung vokal” untuk 4 hari kerja dalam seminggu.

Selama berpuluh-puluh tahun, 4 hari kerja dalam seminggu dipandang sebagai konsep yang sulit diterima. Namun kini, konsep ini menjadi pertimbangan kebijakan yang serius bagi perusahaan yang berjuang melawan kelelahan dan mempertahankan karyawan.

Laporan Payscale pada tahun lalu mencatat, jumlah perusahaan yang menawarkan pola kera 4 hari kerja dalam seminggu mencapai ambang batas 10% untuk pertama kalinya pada 2022. 

“Karyawan mencari fleksibilitas,” analis ekuitas pembayaran Payscale Ruth Thomas baru-baru ini mengatakan kepada CNBC Make It.