Biskita Trans Depok resmi beroperasi kemarin, Minggu (14/7). Selama enam bulan pertama, layanan ini dapat dinikmati gratis oleh para penumpang.
"Kami melihat pergerakan antarmoda harus digalakkan secara serius agar masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulisnya.
Transportasi publik tersebut berfungsi sebagai bus pengumpan (feeder) yang menghubungkan Terminal Depok dengan Stasiun Lintas Rel Terpadu (LRT) Harjamukti. Operasionalnya selama 16 jam dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB.
Keberadaan LRT dan Biskita Trans Depok, menurut Budi, dapat mengurangi kemacetan. "Beberapa ribu orang bisa diangkut dengan moda transportasi ini," ucapnya.
Melansir situs Kementerian Perhubungan, total ada 48 titik perhentian dengan total jarak lintasan 34 kilometer untuk Biskita Trans Depok. Lalu, terdapat 14 unit kendaraan siap beroperasi dan 1 unit kendaraan cadangan dengan target sebanyak tujuh ritase per unit.
Dalam menyediakan feeder LRT, pemerintah pusat siap membantu pemerintah daerah dan swasta. Bantuan ini terdapat dalam program buy the service alias BTS.
Budi mengatakan, ada beberapa provinsi yang sudah mengalokasikan anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk program BTS. "Saya yakin Bogor, Depok, Bekasi mampu mengalokasi APBD untuk Biskita," kata Budi.