Pabrik Susu Ikan Indramayu Mampu Penuhi Kebutuhan 167 Ribu Anak

Katadata/Mela Syaharani
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, tengah mendorong pengembangan industri hilirisasi susu ikan.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti
17/9/2024, 17.45 WIB

Pabrik susu ikan di Indramayu, Jawa Barat diklaim dapat mengelola 30 ton bahan aktif susu ikan. Founder Berikan Protein Yogie Arry menyebut, jumlah tersebut setara dengan 3,5 juta botol susu siap minum kemasan 120 mililiter.

“Jumlah tersebut bisa mencukupi kebutuhan susu ikan bagi 167 ribu anak SD dalam sebulan. Jadi kalau baru mencoba simulasi itu cukup untuk anak SD satu kabupaten Indramayu,” kata Yogi dalam acara Bincang Bahari dengan topik “Apa Itu Susu Ikan?” di Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Selasa (17/9).

Yogie mengatakan, kapasitas produksi ini ditopang oleh kemampuan dan teknologi yang dimiliki pabrik di Indramayu. Ia optimistis industri ini dapat berkembang jika ada komitmen pasar dari pemerintah.

“Saya yakin dengan ini kita bisa segera menyiapkan industri untuk menyuplai susu ikan,” ujarnya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah mendorong pengembangan industri hilirisasi susu ikan. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Budi Sulistyo menyebut, pihaknya sudah membicarakan industri ini kepada beberapa pelaku usaha.

“Kami jelaskan sumbernya, bahan bakunya. Kami juga sudah minta kepada para ahli terkait produk ini,” kata Budi yang bergabung secara virtual pada Selasa (17/9).

Budi mengatakan, dukungan pengembangan industri susu ikan juga diberikan KKP melalui kemudahan pelayanan terkait perizinan dan komunikasi antar pihak. 

“Kami sudah menyusun satu tim kerja nasional tim fortifikasi yang melibatkan unsur internal KKP, beserta unsur eksternal dengan para perguruan tinggi, Kementerian lembaga riset dan pelaku usaha supaya kita bergeraknya bersama,” ujarnya.

Selain Indramayu, pemerintah sedang membangun pabrik percontohan serupa di Pekalongan, Jawa Tengah. Kapasitas pabrik itu mencapai 50 ton per bulan dan akan rampung pada November 2024. 

"Kami melihat investor yang berminat di industri susu ikan ada di Pantai Utara Pulau Jawa dan pantai-pantai di Papua," kata Budi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/9). 

Dengan adanya pabrik baru, kapasitas produksi susu ikan di kawasan Pantura pada akhir tahun nanti menjadi 80 juta ton per bulan. Targetnya, kapasitas produksi dalam negeri akan mencapai 100 ton per bulan.  

Pabrik di Pekalongan akan memproduksi susu ikan berupa hidrosilat protein ikan atau HPI. Produk ini merupakan ekstrak protein ikan berbentuk bubuk putih. Untuk menjadi susu, bubuk ini kemudian diseduh dengan air hangat. 

Budi mengatakan salah satu tujuan pendirian pabrik susu ikan adalah meningkatkan pendapatan para nelayan. Sebab, bahan bakunya berasal dari ikan bernilai rendah, seperti petek, selar, tamban, dan belok.  

Dengan memakai jenis ikan-ikan tersebut, harga susu ikan dapat terjaga stabil. Untuk per gelasnya sekitar Rp 5 ribu atau lebih rendah Rp 1.400 per gelas dibandingkan susu sapi segar. 

Reporter: Mela Syaharani