Bali International Airshow 2024, Pameran Armada Militer hingga Komersial
Pameran kedirgantaraan internasional kembali hadir di Tanah Air. Bali International Airshow 2024 resmi dibuka hari ini, Rabu (18/09) dengan menawarkan berbagai agenda. Terakhir kali, pergelaran serupa dilakukan pada 1996 di kawasan Bandara Soekarno – Hatta, Jakarta, dengan nama Indonesia Airshow.
Pameran aviasi ini menunjukkan perkembangan industri penerbangan dalam negeri maupun beberapa negara lain. Di acara tersebut bukan hanya menampilkan kendaraan udara untuk komersial, sejumlah brand militer ikut serta dan memboyong produk unggulan mereka.
TNI Angkatan Udara ikut memberikan dukungan dalam acara ini. Sejumlah kendaraan tempur dipamerkan di Apron Southern Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Indonesian Air Force memamerkan beberapa unit, di antaranya Sukhoi SU30, F16, C130J Super Hercules, Casa 212, Eurocopter EC725 dan EMB-314 Super Tucano.
“Kita hadir di sini untuk memeriahkan Bali International Airshow 2024. Juga mendukung program pemerintah untuk meningkatkan dunia aviasi dan industri penerbangan,” kata Marsekal Muda TNI Andi Wijaya, Asisten Potensi Dirgantara Kepala Staf TNI AU di sela konferensi pers (18/09).
Bali International Airshow 2024 diklaim melibatkan 48 negara. Ada yang dari sektor komersial maupun militer, seluruhnya menunjukkan keunggulan masing-masing.
Tidak hanya menampilkan pameran statis, acara ini memamerkan pertunjukkan udara. Flying display akan menghadirkan tim Neptunus Aerobatic Team dan Jupiter Aerobatic Team.
“Airshow kalau tidak ada penerbangan kurang seru. Di negara lain ada kegiatan proses bisnis dan flying dynamic, kita mendukung di situ,” ujar Andi.
Dalam memeriahkan ajang Bali International Airshow 2024, TNI AU mengundang militer Australia. Mereka memboyong dua armada andalan dan diharapkan negara lain segera hadir.
“Kami mengundang negara lain seperti Australia yang mengirimkan F35. Kemudian dari Jerman juga datang nanti,” tutur Andi.
Kehadiran pesawat tersebut diklaim sebagai pencapaian tersendiri. Hal ini lantaran unit F35 terbilang sulit untuk hadir dalam sebuah pameran.
Pembelian Unit Alat Utama Sistem Persenjataan
Sejumlah negara menghadirkan teknologi terkini dari transportasi udara. Dalam hal militer dipamerkan berbagai kendaraan udara terbaru.
Namun apakah ajang ini akan menjadi salah satu upaya penambahan unit alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AU?
“Untuk pembelian bukan di Airshow, sementara ini ada mekanismenya. Tapi lewat airshow bisa muncul ide-ide untuk pembelian alutsista yang baru, itu kemungkinan,” ujar Andi.
[Denny Pratama Basudewa]