ESDM Berharap Pipa Gas WNTS Terbangun pada 2028

Katadata/Puja Pratama
Floating production storage and offloading atau FSPO Marlin Natuna.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti
1/10/2024, 19.59 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berharap pipa gas dari West Natuna Transportation System atau WNTS ke Pulau Batam rampung pada 2028.  Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, pembangunan pipa tersebut bertujuan agar gas Natuna dapat terserap domestik. 

“Dengan berakhirnya ini, gas di Natuna yang tadinya dikontrak Singapura sebagian akan disuntikkan ke pipa gas Dumai-Sei Mangkei,” kata Laode saat ditemui di Batang pada Senin (30/9).

Pipa Dumai-Sei Mangkei merupakan salah satu ruas pipa transmisi gas bumi yang dibangun pemerintah. Pembangunannya dilakukan untuk memperkuat rantai suplai gas bumi secara nasional sehingga dapat mencapai kemandirian energi serta mempercepat penyediaan infrastruktur energi.

Meski tidak merinci perjanjian jual beli gas dari Natuna ke Singapura yang akan berakhir pada tiga tahun ke depan, Laode menyebut salah satu badan usaha yang pipanya mengekspor gas ke Singapura. “PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), yang mengirim ke Singapura,” ujarnya. 

SKK Migas sebelumnya mengatakan, distribusi gas masih terkendala masalah infrastruktur. Salah satunya produksi gas Natuna yang belum bisa diserap ke dalam negeri karena belum dibangunnya pipa gas WNTS ke Pulau Batam. 

“Natuna juga sebenarnya punya potensi besar tapi saat ini kita tidak punya pipa yang masuk ke Batam, jadi semua gas yang diproduksi dari Natuna saat ini dijual ke Singapura dan Malaysia,” kata Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, Rayendra Sidik, dalam diskusi media Tata Kelola dan Optimalisasi Gas Bumi di Bekasi pada Rabu (6/12/2023).

Rayendra menyampaikan, ekspor gas ke negara tetangga memang mendatangkan devisa yang cukup signifikan. Namun, pemerintah menginginkan dapat menyambungkan pipa WNTS ke dalam negeri. “Harapan kami kalau memang bisa dibangun pipa ini ke dalam negeri di sini juga akan sangat menolong dari segi pasokan,” ujarnya.

Pemerintah sebelumnya pernah meminta PT PGN membangun infrastruktur pipa gas bumi dari pipa WNTS ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau. Pembangunan fasilitas ini ditargetkan rampung 2017. 

Dirjen Migas Kementerian ESDM yang saat itu dijabat oleh IGN Wiratmaja mengatakan, penugasan kepada PGN untuk membangun pipa WNTS tertuang dalam Kepmen ESDM Nomor 6105 K/12/MEM/2016 tanggal 19 Juli 2016.  

Sebelumnya ada opsi agar pipa WNTS dibangun oleh PLN. Namun dengan demikian, pipanya dedicated untuk PLN di Tanjung Uncang saja. 

Sementara jika dibangun oleh Premier Oil sebagai pengelola Lapangan Gajah Baru, maka modalnya harus kembali sebelum 2028 karena kontraknya akan habis pada tahun itu. Gas yang akan dialirkan ke pipa WNTS ini berasal dari Lapangan Gajah Baru, Blok A Natuna. 

Reporter: Mela Syaharani