Luhut: LRT Bali dalam Tahap Studi Pembangunan

Fauza Syahputra|Katadata
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) menjawab pertanyaan wartawan seusai menghadiri acara Indonesia International Sustainability Forum 2024, Jakarta, Jumat (7/9/2024).
Penulis: Agustiyanti
9/10/2024, 09.30 WIB

Pemerintah akan membangun proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) di Pulau Bali. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, studi pembangunan proyek yang diperkirakan membutuhkan anggaran mencapai ratusan triliun rupiah ini sedang berlangsung.

"Pembahasan pembiayaan sudah semua jalan, dan saya kira studinya lagi dilakukan," kata Luhut di Jakarta, Selasa (8/10), seperti dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan,  studi sedang dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan seluruh aspeknya, termasuk pembiayaan sesuai dengan kebutuhan. Meski begitu, ia tidak memberikan gambaran terkait rencana pembiayaan dari pada rencana proyek pembangunan LRT tersebut.

Ia menjelaskan, tahap studi saat ini mencakup penyelesaian desain LRT bawah tanah atau underground yang akan menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan kawasan ekonomi khusus  di wilayah Bali. Kawasan-kawasan yang akan dilalui LRT, meliputi Kura-Kura Bali, Sanur, dan potensi perluasan ke daerah Canggu.

Luhut sebelumnya mengatakan LRT Bali perlu dibangun untuk menghindari terjadinya  penumpukan atau  stuck penumpang pada 2026. Pada tahun tersebut, Bandara Ngurah Rai akan melayani sekitar 24 juta penumpang per tahun.

Sementara itu, Sekretaris Daerah  Bali Dewa Made Indra mengatakan, sudah mulai melakukan rapat persiapan menjelang dimulainya pembangunan kereta bawah tanah Bali Subway.

“Ya kemarin sudah diadakan rapat persiapan untuk peletakan batu pertama pembangunan LRT, nanti setelah pasti tanggalnya akan dilaksanakan,” kata dia di Denpasar, Kamis (8/8).

Reporter: Antara