RI Kini Punya Pabrik Pipa Seamless Terbesar di ASEAN, Nilai Investasi Rp 2,5 T

Katadata/Mela Syaharani
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza meresmikan pabrik pipa seamless terbesar di ASEAN.
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti
6/11/2024, 14.42 WIB

Kementerian Perindustrian meresmikan peluncuran pabrik pipa tanpa sambungan las atau seamless terbesar di Asia Tenggara pada Rabu (6/11). Pabrik ini merupakan hasil kerja sama operasional (KSO) antara PT Artas Energi Petrogas dan Inerco Global International.

“Pabrik yang terdiri dari lini produksi pipa drill, OCTG, line pipe, dan mechanical tube dengan kapasitas 250.000 ton per tahun, murni melalui investasi dalam negeri,” kata Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza saat ditemui di Jakarta pada Rabu (6/11).

Faisol mengatakan, keberadaan industri pipa seamless domestik dapat memenuhi kebutuhan sektor migas. Dia menyebut, industri migas merupakan salah satu sektor penyumbang terbesar dalam perekonomian Indonesia dengan nilai mencapai Rp 500 triliun atau 25% dari total produk domestik bruto.

Dia mengatakan, Indonesia saat ini memiliki 14 produsen pipa seamless dalam negeri. “Kapasitasnya lebih dari 800 ribu ton per tahun dan utilisasi sekitar 40%,” ujarnya.

CEO Indonesia Seamless Tube, PT Artas Energi Petrogas, Jose Antonio Rayes mengatakan jumlah investasi pabrik ini cukup besar. “Terus terang, mungkin pabrik ini investasinya Rp 2,5 triliun,” kata Jose saat ditemui di Jakarta.

Dia mengatakan serapan terbesar pabrik ini adalah sektor migas. Namun pipanya juga bisa digunakan untuk industri dan pertahanan. “Boleh dikatakan 80-90% serapannya di sektor migas,” ujarnya. 

Dia menyebut kapasitas pabrik ini dibedakan dua jenis, karena memiliki dua jalur produksi. Jalur pertama yakni untuk hard rolling mills atau proses penggulungan pembentukan logam sekitar 200 ribu ton per tahun, sedangkan jalur pemanasan logamnya memiliki kapasitas 100 ribu ton per tahun. 

Dengan jumlah kapasitas dan serapan tersebut, menurut dia, pabrik ini bisa mendukung inisiatif pemerintah untuk mencapai target migas pada 2030 yakni memproduksi satu juta barel minyak dan 12 miliar standar kaki kubik per hari.

Reporter: Mela Syaharani