Menteri PU Dukung Kenaikan Tarif Air Minum PAM Jaya Jakarta

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/nz
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo (kiri) meninjau saluran irigasi di Warujayeng, Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (21/11/2024). Kunjungan kerja tersebut guna memastikan saluran irigasi Warujayeng berfungsi optimal untuk mengairi lahan pertanian seluas 2.164 hektare di Kediri, Jombang, dan Nganjuk.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
27/12/2024, 20.20 WIB

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mendukung kenaikan tarif air minum yang dilakukan Perusahaan Umum Daerah Air Minum atau PAM Jaya mulai 1 Januari 2025. Kenaikan tarif air PAM tertuang dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 730 Tahun 2024 tentang Air Minum Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya.

Beleid ini menetapkan pengenaan tarif progresif saat konsumsi air lebih dari 10 meter kubik. Sementara itu, penggunaan air kurang dari 10 meter kubik akan mendapatkan penurunan tarif.

Kenaikan tarif bertujuan untuk memenuhi target penambahan sambungan rumah atau SR di Jakarta hingga 1 juta unit sampai 2030. "Kenaikan tarif itu langkah benar untuk menaikkan jumlah SR. Oleh karena itu, kami berpikir untuk mendukung sebagian biaya dalam penambahan SR di Jakarta ke depannya," kata Dody di kantornya, Jumat (27/12).

Dody menekankan, dukungan anggaran tersebut tidak akan memenuhi seluruh kebutuhan penambahan SR. Menurutnya, hal tersebut penting agar kapasitas air baku di Sistem Penyediaan Air Minum atau SPAM Regional Jatiluhur dapat terpakai secara penuh.

Ia menemukan,  banyak kapasitas air baku SPAM Regional Jatiluhur yang tidak digunakan. SPAM Regional Jatiluhur memiliki kapasitas untuk menyalurkan air kepada 475.000 SR.

Sementara itu, jumlah SR riil dapat yang tersambung antara rumah dan kawasan industri dengan SPAM Jatiluhur adalah 380.000 SR. Sejauh ini, jumlah SR yang telah tersambung dengan rumah mencapai 70.000 SR.

"Kalau kondisinya idle, seolah-olah kami tidak pernah ngobrol dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, padahal tidak seperti itu. Masih banyak masalah-masalah yang masih diselesaikan di bawah," katanya.

Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, SPAM Regional Jatiluhur I merupakan salah satu infrastruktur sumber daya air yang diharapkan dapat berperan dalam menangani penurunan permukaan tanah (land subsidence) di Jakarta dan sekitarnya akibat penggunaan air tanah yang berlebihan oleh masyarakat.

Pembangunan SPAM Regional Jatiluhur I merupakan bagian dari program Kementerian PUPR untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi pesisir pantai utara Jawa khususnya pantai utara Jakarta. SPAM ini memanfaatkan air baku dari Bendungan Jatiluhur di Provinsi Jawa Barat yang disalurkan melalui Saluran Tarum Barat.

SPAM Regional Jatiluhur I terdiri dari sistem hulu dan sistem hilir. Sistem hulu dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan lingkup kegiatannya meliputi pembangunan intake, pipa transmisi, instalasi pengolahan air (IPA), dan jaringan distribusi utama hingga titik serah (offtake). SPAM ini memiliki dua Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berlokasi di Cibeet dan Bekasi Jawa Barat.

Reporter: Andi M. Arief