Bahlil Buka Peluang Indonesia Impor Minyak dari Rusia Usai Gabung BRICS

Fauza Syahputra|Katadata
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia membuka peluang impor minyak dari Rusia.
Penulis: Agustiyanti
11/1/2025, 07.30 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengungkapkan kemungkinan Indonesia membeli minyak di Rusia, menyusul resminya keanggotaan Indonesia di BRICS. Harga minyak dari Rusia disinyalir lebih murah karena negara ini kesulitan menjual minyak imbas perang dengan Ukraina.

“Ketika kita gabung dengan BRICS, kemudian ada peluang untuk kita mendapatkan minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan dan tidak ada persoalan, kenapa tidak?” ujar Bahlil ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat.

Bahlil mengatakan, Indonesia selama ini mengimpor minyak dari Timur Tengah, yang sebagian di antaranya mungkin berasal dari Rusia.

Rencana impor ini, menurut dia, merujuk pada asas politik bebas aktif yang dianut oleh Indonesia. Berdasarkan asas tersebut, Bahlil menyampaikan tidak ada masalah bagi Indonesia untuk menempuh langkah yang menguntungkan negara, termasuk bergabung dengan BRICS maupun OECD.

BRICS merupakan blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Anggota BRICS saat ini mencakup 40% lebih populasi dunia, termasuk di dalamnya negara-negara emerging market di Timur Tengah.

Sementara itu, OECD (Organization for Economic Cooperation and Development/Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan) adalah organisasi internasional yang berbasis di Paris, Prancis. Organisasi ini  berperan membentuk agenda kebijakan ekonomi pembangunan melalui formulasi, standardisasi, serta diseminasi metodologi, analisis dan praktik terbaik, khususnya pada sektor-sektor strategis seperti perpajakan, perdagangan, pendidikan, lingkungan, tata kelola publik, dan pembangunan internasional.

“Baik bergabung dengan BRICS atau OECD, itu saya pikir nggak ada masalah,” kata dia.

Basil sebagai pemegang presidensi BRICS tahun ini mengumumkan bahwa Indonesia telah resmi menjadi anggota organisasi internasional tersebut pada Senin (6/1). Indonesia disinyalir memiliki peluang mengakses minyak Rusia dengan harga yang lebih murah ysai bergabung dengan BRICS,

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pihaknya masih menakar untung-rugi bagi Indonesia memasok minyak dari Rusia.

“Sepanjang itu menguntungkan Republik Indonesia, bisa kita bicarakan. Kalau kita dapat lebih murah 20 dolar AS atau 22 dolar AS, kenapa tidak?” kata Luhut usai konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/1).

Kendati begitu, Luhut mengatakan Indonesia akan tetap menyikapi dengan hati-hati soal hal tersebut.

Reporter: Antara