Produsen mobil listrik Tesla menarik sekitar 239 ribu unit kendaraan di Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/1). Alasannya, kamera pandangan belakang atau rear-view pada ratusan ribu unit itu gagal berfungsi.
Temuan itu didapat usai Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menyelidiki 2,6 juta kendaraan Tesla atas laporan kecelakaan yang melibatkan fitur tersebut.
Dilaporkan Reuters, Sabtu (11/1), kejadian ini disebabkan adanya arus balik saat kendaraan dihidupkan yang berpotensi membikin papan komputer mobil korsleting dan berdampak pada kamera belakang.
Tesla juga mengatakan masalah ini disebabkan oleh serangkaian konfigurasi perangkat lunak dan perangkat keras tertentu, ditambah dengan suhu awal tahun di AS yang lebih dingin.
Pabrikan mobil listrik yang diasuh Elon Musk ini mengaku telah menerapkan pembaruan perangkat lunak pada kendaraan yang mengubah urutan penyalaan daya demi mencegah kegagalan arus pendek.
Tesla pun berjanji akan mengidentifikasi kendaraan yang mengalami masalah pada papan sirkuit dan mengganti komputer mobilnya jika perlu.
Produsen mobil itu memulai penyelidikan setelah mendapati adanya peningkatan penggantian komputer mobil yang berkaitan dengan masalah korsleting sejak November 2024.
Tesla telah menghimpun 887 klaim garansi dan 68 laporan lapangan terkait masalah ini. Namun, pihak Tesla mengaku tak tahu adanya tabrakan, cedera, atau kematian yang terkait dengan kondisi tersebut.
Adapun varian Tesla yang terdampak perkara arus pendek ini mencakup mobil Model 3 dan Model S tahun 2024-25 serta Model X dan Model Y tahun 2023-25
Tesla mengatakan kendaraan Model 3, Model S, dan Model X yang diproduksi setelah 16 Desember 2024 akan menerima komputer mobil baru.