Pertamina Perkuat Logistik Maritim, Kejar Indonesia Emas 2045

PERTAMINA INTERNATIONAL SHIPPING
18/11/2025, 14.51 WIB

Transformasi logistik menjadi elemen kunci menuju Indonesia Emas 2045. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan urgensi peningkatan daya saing logistik nasional saat membuka ALFI Convex 2025.

“Ekonomi Indonesia akan semakin tumbuh dan maju, termasuk memberi dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat jika ditopang oleh sektor konektivitas yang berdaya saing. Untuk itu, kita ingin sektor logistik Indonesia makin maju. Tema besar tahun ini adalah transforming logistics, transforming Indonesia. Sangat relevan dengan arah pembangunan kita,” ujarnya.

AHY juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Kerja sama dan kolaborasi antar semua stakeholder adalah kunci sukses. Prinsipnya, no one and no region left behind,” katanya.

Menurutnya, percepatan pembangunan menjadi syarat untuk mengejar visi besar 2045. “Waktunya tinggal dua dekade, fase yang sangat singkat dalam perspektif sejarah. Kita harus melipatgandakan upaya, mendorong pertumbuhan hingga 8% dan meningkatkan GDP per kapita agar setara negara maju. Prosperity dan sustainability harus bergandengan tangan," imbuhnya.

Sejalan dengan semangat tersebut, Pertamina Group memperkuat kontribusinya melalui modernisasi logistik maritim. Pertamina kini mengoperasikan 108 kapal milik yang melayani distribusi energi di seluruh Indonesia dan sejumlah negara.

Melalui PT Pertamina International Shipping (PIS), perusahaan meningkatkan standar operasional dan kapabilitas armada untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan daya saing pelayaran Indonesia di pasar global.

Direktur Utama PIS, Surya Tri Harto, menegaskan pentingnya modernisasi armada. PIS kini mengelola lebih dari 90 rute domestik dan 65 rute internasional, dengan volume angkut mencapai 127,35 juta KL hingga kuartal III/2025. Pencapaian tersebut didorong berbagai inovasi, mulai dari pengembangan kapal dan terminal hingga digitalisasi untuk meningkatkan operational excellence.

PIS juga memperluas pasar non-captive melalui rute internasional yang didukung tiga kantor strategis, serta diversifikasi kargo. Dari sisi standar keselamatan, 84 kapal milik PIS telah memenuhi inspeksi SIRE, sementara penerapan TMSA memastikan pemenuhan aspek HSSE sesuai standar OCIMF.

“Sebagai Sub Holding Integrated Marine Logistics dari Pertamina Group, langkah transformasi ini merupakan komitmen perusahaan untuk memperkuat keandalan operasional dalam distribusi dan ketahanan energi nasional. Serta memperkuat daya saing armada Indonesia di kancah dunia,” tutup Surya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.