IITS 2025: Transportasi Cerdas Dukung Upaya Jakarta Jadi Kota Global

Katadata/Hari Widowati
Bambang Susantono, Profesor Perencanaan Urban & Regional Universitas Diponegoro, saat menyampaikan pidato sambutannya di Indonesia International Transport Summit (IITS) 2025, di Jakarta, Kamis (27/11).
Penulis: Hari Widowati
27/11/2025, 18.07 WIB

Jakarta menargetkan menjadi kota global pada 2045. Salah satu hal yang menjadi indikator kota global adalah sistem transportasi yang cerdas.

Bambang Susantono, Profesor Perencanaan Urban & Regional Universitas Diponegoro, kota global tidak lagi didefinisikan oleh infrastruktur yang dibangun tetapi oleh kecerdasan dari mobilitasnya. Kota global harus memiliki sistem transportasi cerdas dan jaringan logistik yang efisien.

"Di Indonesia International Transportation Summit 2025 (IITS 2025), kita bawa para insinyur, para raksasa teknologi, pelaku industri untuk duduk bersama. Kita harus berhenti membuat perencanaan sendiri-sendiri," ujar Bambang dalam pidatonya di IITS 2025, di Jakarta, Kamis (27/11).

Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Jakarta memasuki fase transformasi menuju kota global. Ia menyebut ada banyak kemajuan yang diraih dalam tiga tahun terakhir.

"Posisi Jakarta berdasarkan Global Cities Index (GCI) pada 2025 naik ke peringkat 71 dari 74 pada 2024," kata Syafrin.

GCI merupakan indeks yang dirilis oleh lembaga konsultan internasional Kearney. Lembaga ini menilai 158 kota metropolitan dunia berdasarkan sejumlah faktor, termasuk program pembangunan, peningkatan sumber daya manusia, infrastruktur, dan kolaborasi dengan masyarakat.

Syafrin menyebut Jakarta mulai diperhatikan di panggung dunia, salah satunya karena integrasi sistem transportasi publik, khususnya di koridor Kota Tua-Blok M. Ia mencontohkan penggunaan bus listrik oleh Transjakarta mampu menurunkan emisi karbon.

Ia optimistis Jakarta bisa segera menjadi kota global. "Tidak ada kota yang bisa mencapainya tanpa kemitraan regional dan kolaborasi global, seperti kerja sama yang akan kita lakukan dengan Kota Gangneung di Korea Selatan," ujarnya.

Platform Dialog di Sektor Transportasi

IITS 2025 merupakan konferensi yang diselenggarakan oleh Intelligent Transport System (ITS) Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah RI. Konferensi yang diselenggarakan pada 25-26 November 2025 ini mengusung tema "The Global South Mobility Atlas".

Presiden ITS Indonesia William Sabandar mengatakan IITS 2025 menjadi platform utama bagi rangkaian dialog kebijakan, kolaborasi industri, dan penyampaian solusi di sektor transportasi. Melalui momentum Jakarta Declaration on Sustainable and Intelligent Urban Mobility yang diluncurkan di ITS Asia Pacific Forum 2024, konferensi ini berusaha menegaskan peran kepemimpinan Indonesia dalam memajukan sistem transportasi cerdas di Asia Pasifik.

"Sistem transportsi merupakan fondasi pembangunan nasional. Ekonomi modern ditandai oleh ekosistem transportasi terpadu yang memadukan infrastruktur yang kuat, layanan yang efisien, dan teknologi mutakhir," ujar William.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia perlu mempercepat transformasi transportasinya untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan sosial. "Melalui IITS 2025, kami berusaha memperkuat kolaborasi, mendorong inovasi, dan memajukan masa depan mobilitas yang lebih cerdas, aman, dan terhubung," tuturnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.