Korban meninggal akibat virus corona baru (novel coronavirus) bertambah menjadi 812 orang. Ini melampaui korban meninggal akibat wabah SARS yang juga bermula dari Tiongkok hampir dua dekade lalu.
Saat berita ini ditulis, 37.483 orang terkonfirmasi terinfeksi virus corona baru, dalam waktu kurang dari dua bulan sejak kasus ini muncul pada akhir Desember 2019. Sebanyak 37.140 orang di antaranya berada di Tiongkok.
Di luar Tiongkok, orang terinfeksi virus ini telah ditemukan setidaknya di 27 negara. Temuan orang terinfeksi virus corona terbanyak yakni di Singapura 33 orang dan Thailand 32 orang. Satu dari 33 korban terinfeksi yang ditemukan di SIngapura merupakan warga negara Indonesia.
(Baca: Isolasi Tiongkok & Risiko Kehilangan Pembelanja Terbesar Wisata Dunia)
Adapun korban meninggal terbanyak tercatat di Provinsi Hubei 780 orang. Hubei merupakan provinsi di mana Wuhan – kota awal penyebaran virus corona – berada. Di luar dataran Tiongkok, telah ditemukan satu korban meninggal akibat virus ini yakni di Filipina dan Hong Kong.
Meski jumlah korban terinfeksi dan meninggal dunia terus bertambah, korban yang kondisinya pulih juga dilaporkan meningkat menjadi 2.665 orang. Sebanyak 1.439 di antaranya di Hubei.
Sedangkan berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2002-2003 lalu, wabah SARS tercatat membunuh 774 orang dan membuat 8.100 orang lainnya menderita sakit, di 26 negara, dalam delapan bulan. Sebanyak 45% kasus kematian terjadi di Dataran Tiongkok.
(Baca: Status Virus Corona Naik Jadi Oranye, KBRI Singapura Imbau WNI Waspada)
Bloomberg memberitakan, berdasarkan model penyebaran yang digunakan para ilmuwan, satu di antara 20 orang di Wuhan – tempat virus corona pertama kali ditemukan -- kemungkinan terinfeksi virus corona saat penyebaran wabah tersebut mencapai puncaknya dalam minggu-minggu ke depan.
“Dengan asumsi tren saat ini berlanjut, kami masih memproyeksikan puncak penyebaran akan terjadi pada pertengahan sampai akhir Februari (di Wuhan),” kata Asisten Profesor di bidang epidemiologi penyakit menular, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (9/2).
Adapun jumlah orang yang baru terkonfirmasi terinfeksi virus di Hubei tercatat 2.147 pada Minggu pagi, terkecil dalam sepekan. Ini sejalan dengan pernyataan WHO bahwa penyebaran wabah bisa jadi telah mengalami stabilisasi di wilayah tersebut.