Proses keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (Brexit) terus bergulir. Setelah negara tersebut resmi cabut dari kawasan ekonomi di Benua Eropa itu, Polandia diperkirakan akan menjadi negara yang paling rentan terkena dampaknya. Mengapa?

Selama ini, Bandara Olsztyn-Mazury di Polandia terus menggeliat dan berkembang pesat. Seluruh jadwal penerbangan penuh selama dua pekan untuk tujuan ke Inggris, selama musim panas dan musim dingin.

Polandia memang mendominasi pasar tenaga kerja di Inggris. Selain itu, Polandia pun selama ini menyediakan tenaga kerja lintas batas negara, dengan jumlah terbanyak di Eropa.

Kondisi tersebut bisa dilihat di sejumlah bandara pada provinsi-provinsi di Polandia, Salah satunya adalah Bandara Olsztyn-Mazury yang sebelumnya menjadi pangkalan militer. Bandara ini jaraknya 160 kilometer dari ibukota Polandia, Warsawa.

Dirombak dengan menggunakan dana tunai sebesar US$ 31 juta dari Uni Eropa, Bandara Olsztyn-Mazury melayani hampir satu juta warga Polandia yang tinggal dan bekerja di Inggris Raya. Jumlah ini mencapai sepertiga dari total warga negara anggota Uni Eropa yang mencari nafkah di Inggris.

Kini, perekonomian Polandia terancam ikut terpapar dampak Brexit. “Sangat jelas, Brexit membawa dampak bagi kami,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Polandia, Konrad Szymanski seperti dilansir Bloomberg, Selasa (3/4). Ia menjelaskan, jika Polandia tidak mengambil sikap yang tepat, Brexit akan menghancurkan pasar dalam negeri.

(Baca: Perusahaan Besar Inggris Mulai Rasakan Dampak Buruk Brexit)

Hengkangnya Inggris juga mengancam kelangsungan Uni Eropa. Padahal, Polandia merupakan negara penerima dana bantuan terbesar dari persekutuan tersebut.

Lebih dari 250 miliar euro (sekitar US$ 267 miliar) yang pernah atau akan diterima Polandia sejak negara itu bergabung dengan Uni Eropa bersama negara-negara bekas komunis lain pada 2004. Jika dihitung dengan kurs dolar Amerika Serikat saat ini, nilai pinjamannya melebihi dana Marshall Plan Amerika yang digunakan untuk mendanai Eropa Barat pasca Perang Dunia II.

(Baca: Efek Brexit, Inggris Alami Pertumbuhan Terlambat Sejak 2009)

Polandia menggunakan dana dari Uni Eropa untuk membangun semua infrastruktur, mulai dari jalan, fasilitas air, hingga kolam renang serta fasilitas-fasilitas di bandara. Semuanya merupakan bagian kebijakan Uni Eropa untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin di kawasan tersebut.

Miroslaw Gronicki, yang menjabat Menteri Keuangan Polandia setelah negara ini bergabung dengan Uni Eropa menjelaskan, keberhasilan negaranya bukan diukur dari banyaknya pendanaan Uni Eropa yang diserap, melainkan dari sisi keterbukaan ekonomi dan akses menuju pasar tunggal.

“Namun jika sejumlah negara Uni Eropa mempererat hubungan kerjasama tanpa Polandia, kami pasti akan kalah,” ujar Gronicki. (Baca: Menkeu Sebut Tantangan Ekonomi 2017: Trump, Brexit, Cina)

Uni Eropa sebelumnya telah mengalokasikan dana untuk Polandia hingga 2020. Negosiasi mengenai Brexit hampir mencapai titik akhir – dengan atau tanpa kesepakatan – yaitu pada Maret 2019, dan Polandia benar-benar waspada.