Studi di Singapura: Pasien Corona Setop Tularkan Virus setelah 11 Hari

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp.
Petugas melakukan pemeriksaan cepat Covid-19 (Rapid Test) kepada pengunjung dan pedagang pasar tradisional Banyuwangi di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (23/5/2020).
Penulis: Desy Setyowati
26/5/2020, 14.29 WIB

Hasil penelitian di Singapura menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 sudah menularkan virus corona dua hari sebelum gejalanya muncul. Setelah 11 hari, mereka tak lagi menjadi infeksius.

Studi tersebut melibatkan 73 pasien yang terjangkit Covid-19. Penelitian dilakukan sejak adanya pandemi corona di Singapura.

"Replikasi virus aktif turun dengan cepat setelah minggu pertama. Virus tidak ditemukan setelah minggu kedua sakit,” kata Direktur eksekutif NCID Leo Yee Sin dikutip dari Express.co.uk, Senin (25/5). "Secara ilmiah, saya sangat yakin, ada cukup bukti bahwa orang tersebut tidak lagi menularkan (virus) setelah 11 hari."

(Baca: Thailand Akan Produksi Vaksin Corona Murah untuk Pasar Asia Tenggara)

Hal senada disampaikan oleh ahli penyakit menular, Dr Asok Kurup. "Studi masih berlangsung dan kami akan mendapatkan lebih banyak data. Tetapi kami akan melihat hal yang sama, karena ada banyak ilmu dalam hal ini,” ujar dia.

Dikutip dari Straits Times, berdasarkan kajian tersebut, pasien terinfeksi virus corona semestinya bisa pulang setelah 11 hari dirawat dan diisolasi. Kecuali, pasien juga menderita penyakit lain yang harus diobati secara intensif.

Penelitian di Jerman terhadap sembilan pasien juga menunjukkan bahwa virus bertambah dan menyebar di tenggorokan dan paru-paru pada minggu pertama. Namun, peningkatannya tak lagi signifikan pada hari kedelapan.

(Baca: Masuki Hidup New Normal, Apakah Kurva Positif Covid-19 Sudah Turun?)

Baru-baru ini, pemerintah Singapura juga melepas 18 pasien yang memiliki gejala ringan. Mereka sudah dirawat selama 38 hingg 51 hari, namun masih positif Covid-19.

Karena itu, mereka tetap diminta mengarantina diri selama tujuh hari setelah pulang. “Kami akan mempelajari dengan seksama pernyataan posisi dan mengevaluasi bagaimana kami dapat memasukkan bukti terbaru ke dalam rencana manajemen klinis pasien,” kata Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura.

(Baca: Anies Bahas Peluang PSBB Jakarta Berakhir 4 Juni, Masuk ke New Normal)