Berkonflik dengan PM Trudeau, Menkeu Kanada Putuskan Mengundurkan Diri

ANTARA FOTO/REUTERS/Blair Gable
Menteri Keuangan Kanada Bill Morneau resmi mengundurkan diri dari jabatannya, Senin (17/8), di tengah kabar perpecahannya dengan Perdana Menteri Justin Trudeau (tampak dalam foto).
Penulis: Sorta Tobing
18/8/2020, 16.05 WIB

Menteri Keuangan Kanada Bill Morneau resmi mengundurkan diri dari jabatannya kemarin, Senin (17/8). Ia melepas jabatan tersebut di tengah skandal etika dan kabar perpecahannya dengan Perdana Menteri Justin Trudeau.

"Sementara kita memasuki sebuah tahap baru melawan pandemi (Covid-19), sudah waktunya bagi menteri keuangan baru untuk melaksanakan proyek ini," kata Morneau dalam konferensi persnya, dikutip dari VOA Indonesia. "Itulah sebabnya saya mengundurkan diri dari tugas-tugas saya sebagai menteri keuangan dan anggota parlemen.”

Morneau membuat keputusan itu usai bertemu dengan Trudeau. Renggangnya hubungan keduanya telah terendus media sejak pekan lalu. Bloomberg menuliskan, perdana menteri tampaknya lebih memilih masukan dari Mark Carney, mantan gubernur bank sentral Kanada dan Inggris, ketimbang menteri keuangannya.

Masuknya Carney secara tiba-tiba mengejutkan Morneau, menurut salah satu orang dalam pemerintahan Trudeau. Padahal Morneau telah menjadi menteri keuangan sejak 2015 dan selama pandemi berlangsung, ia kesulitan untuk menelepon perdana menteri.

Di saat yang sama kantor perdana menteri bertekad mengeluarkan uang dengan cepat. Pasalnya, tingkat pengangguran di negara itu naik hingga 13,7% akibat pandemi corona. Namun, beberapa pejabat departemen keuangan khawatir tentang banyaknya biaya dan kurangnya analisis dalam kebijakan Trudeau. Pengeluaran yang besar telah membuat defisit anggaran Kanada mendekati 16% dari produk domestik bruto (PDB).

Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Kanada pada 2020, yakni dari minus 6,2 % menjadi minus 8,4 %. Pandemi Covid-19 memiliki dampak negatif lebih besar dari yang diperkirakan pada paruh pertama tahun ini. Karena itu, pemulihan ekonomi pun diperkirakan terjadi lebih lambat.

Direktur komunikasi Trudeau, Cameron Ahmad, dan juru bicara utama Morneau, Pierre-Olivier Herbert, membantah adanya ketegangan di antara keduanya. Hingga saat ini, pemerintah negara tersebut telah meluncurkan hampir 70 langkah berbeda untuk melindungi ekonomi dari guncangan Covid-19. Pada Selasa pekan lalu, kantor perdana menteri memberikan pujian kepada Morneau. Trudeau menyebutnya sebagai tokoh utama dalam proses pemulihan ekonomi Kanada.

Skandal WE Charity

Morneau dan Trudeau juga tersorot skandal kasus dana program Canada Student Service Grant (CSSG) yang dikelola WE Charity. Badan amal ini menerima suntikan 43,5 dolar Kanada (sekitar Rp 487,1 miliar) dari pemerintah Kanada untuk menjalankan program tersebut. Morneau dan Trdueau disinyalir melakukan praktik nepotisme setelah keluarga mereka memiliki hubungan dekat dengan WE.

Ibu dan kakak Trudeau terlibat aktif dalam proyek WE. Keduanya dibayar untuk mempromosikan kampanye selama beberapa tahun terakir. Margaret Trudeau mendapat dana sebesar 250 ribu dolar Kanada (sekitar Rp 2,8 miliar) untuk berbicara di 28 acara. Lalu, Alexandre Trudeau mendapat dana 28 ribu dolar Kanada (Rp 313,5 juta) setelah aktif di acara WE pada 2017 dan 2018.

Dana yang dianggarkan pemerintah tersebut juga diduga mengalir ke beberapa anggota Trudeau. Badan Pengawas Etika Federal Kanda kini masih menangani skandal pemberian kontrak program kepada WE.

Trudeau telah menyangkal organisasi ini mendapat jalur khusus untuk melaksanakan program pemerintah. “WE tidak mendapat perlakukan istimewa dari saya atau siapa pun,” kata Trudeau kepada anggota parlemen pada 30 Juli lalu.

Morneau pun ikut terseret hal serupa. Salah satu putrinya tercatat bekerja di WE. Dua anggota keluarganya terbukti belum membayar kembali dana sebesar 41 ribu dolar Kanada (Rp 459,1 juta). Dana ini mereka pakai untuk melakukan kunjungan kemanusiaan ke Kenya dan Ekuador pada 2017.

Pria bernama lengkap William Francis Morneau Junior itu telah menyampaikan permintaan maafnya di hadapan parlemen pada akhir Juli silam. “Saya mengharapkan dan selalu bermaksud untuk membayar biaya penuh perjalanan ini, dan itu adalah tanggung jawab saya untuk memastikannya,” ucapnya.

Usai menyampaikan permintaan maaf, partai oposisi Kanada terus menyerukan agar Morneau mengundurkan diri. Namun, laki-laki berusia 57 tahun itu membantah adanya tekanan sehingga dirinya memutuskan tak lagi menjadi menteri keuangan. Ia dikabarkan bakal menjadi kandidat sekretaris jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD.

Calon Menteri Keuangan Kanada Baru

Keputusan Morneau meninggalkan kursi menteri keuangan yang didudukinya selama lima tahun ini dipandang sebagai upaya Trudeau terhindar dari tekanan publik. Nelson Wiseman, professor ilmu politik Universitas Toronto menjelaskan, langkah ini bukanlah suatu kejutan. “Dengan memecat Morneau, Trudeau berharap bisa mengalihkan perhatian dari dirinya sendiri,” katanya seperti dilansir The Guardian.

Sejumlah nama digadang-gadang akan menempati kursi yang ditinggalkan Morneau. Mark Carney santer disebut. Nama lainnya yang masuk jajaran calon menteri keuangan adalah Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland.

Penyumbang bahan: Muhamad Arfan Septiawan (magang)