Studi Israel: Vaksin Pfizer Kurang Ampuh Lawan Varian Covid-19 Afsel

ANTARA FOTO/REUTERS/Matthew Childs/WSJ/cf
Menurut laporan perusahan analitik dan informasi sains, Airfinity, Pfizer merupakan vaksin Covid-19 yang paling banyak diproduksi secara global. Namun, studi terbaru menunjukkan vaksin ini kurang efektif melawan varian baru Covid-19 asal Afrika Selatan.
Penulis: Agustiyanti
11/4/2021, 09.47 WIB

Terkait varian Afrika Selatan, mereka mengatakan bahwa di antara 800 relawan studi di Afrika Selatan, di mana B.1.351 tersebar luas, ada sembilan kasus COVID-19, yang semuanya terjadi di antara peserta yang mendapat plasebo. Dari sembilan kasus tersebut, enam di antara individu yang terinfeksi dengan varian Afrika Selatan.

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa vaksin Pfizer / BioNTech kurang ampuh terhadap varian B.1.351 dibandingkan dengan varian lain dari virus corona, tetapi masih menawarkan pertahanan yang kuat.

Sementara hasil penelitian mungkin menimbulkan kekhawatiran, Stern mengatakan prevalensi rendah dari strain Afrika Selatan tetap menggembirakan.

"Bahkan jika varian Afrika Selatan berhasil menembus perlindungan vaksin, itu belum menyebar secara luas ke seluruh populasi," kata Stern, menambahkan bahwa varian Inggris mungkin menghalangi penyebaran strain Afrika Selatan.

Hampir 53% dari 9,3 juta populasi Israel telah menerima kedua dosis Pfizer. Israel sebagian besar telah membuka kembali ekonominya dalam beberapa pekan terakhir seiring pandemi yang tampak surut dengan tingkat infeksi, penyakit parah, dan rawat inap menurun tajam.

Menurut laporan perusahan analitik dan informasi sains, Airfinity, Pfizer merupakan vaksin virus corona Covid-19 yang paling banyak diproduksi secara global. Hingga 5 Maret 2021, jumlah vaksin buatan Amerika Serikat itu mencapai 119 juta dosis.

Vaksin Covid-19 tidak menjamin penerima terbebas 100% dari wabah tersebut. Dokter Spesialis Penyakit Dalam konsultasi alergi imunologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Iris Rengganis menyarankan para penerima vaksin tetap menjalankan 3M; mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak. Selain itu, penerima vaksin tetap harus menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

"Saat ini masih pandemi, belum semua orang divaksin. Herd Immunity belum 70 persen dan vaksin tidak ada yang 100 persen perlindungannya. Jadi tetap jaga protokol kesehatan hingga pandemi berakhir," katanya dikutip dari Antara.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan