Sejumlah Langkah Kemenkes Menangkal Penularan Covid-19 dari India

ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi/hp/cf
Adnan Abidi Seorang perempuan menangis saat proses kremasi suaminya, yang meninggal dunia akibat penyakit virus korona (COVID-19), di sebuah krematorium di New Delhi, India, Rabu (5/5/2021).
Penulis: Pingit Aria
7/5/2021, 17.52 WIB

Situasi Covid-19 di India semakin parah dengan penambahan 418.188 kasus baru pada Jumat (7/5). Pemerintah pun semakin waspada karena varian baru virus corona dari India atau B.1.617 diketahui sudah masuk ke Indonesia.

Kementerian Kesehatan melakukan sejumlah langkah pencegahan. "Yang pertama adalah tentunya membatasi kemungkinan masuknya varian atau mutasi virus yang baru ini," kata Direktur Pencegahan dan Penyakit tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia dalam program Profit CNBC Indonesia, Jumat (7/6/2021).

Pembatasan itu dilakukan dengan memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk negara, baik melalui udara atau laut, maupun perbatasan darat. Semua warga negara asing yang masuk ke Indonesia harus memenuhi sejumlah persyaratan. Mereka juga wajib dikarantina selama lima hari dan melakukan tes PCR sebanyak dua kali.

Khusus untuk warga India, pemerintah menutup pemberian visa untuk sementara waktu. Ketentuan ini juga berlaku untuk warga negara asing yang pernah punya riwayat pekerjaan serta tinggal selama 14 hari di negeri Bollywood itu.

Sementara itu, prajurit TNI yang baru pulang dari India masih dapat masuk ke Tanah Air. “Tetapi mereka tetap wajib menjalani kaantina selama 14 hari,” kata Siti Nadia.

Dia mengakui pembatasan varian baru virus corona, baik yang berasal dari India, Inggris dan Afrika Selatan bukan sesuatu yang mudah. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk menjalankan Gerakan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

Simak Databoks berikut: 

Belajar dari India

Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo menyatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di India harus menjadi pelajaran berharga.

Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 bersama jajaran Pemerintah Provinsi Jambi di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (6/5), Doni mengajak seluruh peserta yang hadir dan Forkopimda agar belajar dari fenomena yang terjadi di India.

Menurut data dan informasi terkini bahwa India tengah mengalami ledakan kasus Covid-19 yang dipicu dari adanya upacara keagamaan dan festival masyarakat yang dilakukan tanpa mengindahkan protokol kesehatan.

Akibatnya, kasus COVID-19 di India saat ini telah mencapai 3.493.655 dan Indonesia berada sangat jauh di bawahnya dengan 98.217 kasus. Padahal pada awal tahun 2021, kasus di India telah melandai bahkan berada di bawah Indonesia.

"Kita lihat kasus India, per hari ini kasus aktif di India mencapai 3.493.665 dan Indonesia 98.217,” kata Doni.

Oleh sebab itu, dalam rangka mengantisipasi lonjakan kasus seperti yang terjadi di India, pemerintah melarang mudik lebaran. "Oleh karenanya kebijakan larangan mudik ini semata-mata untuk melindungi warga negara kita,” ujarnya.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan