Covid-19 Terkendali, Korsel dan Jepang Siap Longgarkan Pembatasan

ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Hong-Ji/Pool/HP/sa.
Kim Hong-Ji/Pool Seorang perawat ikut serta dalam latihan simulasi vaksinasi penyakit virus corona (COVID-19) di pu vaksinasi COVID-19 di Seoul, Korea Selatan, Sela(9/2/2021).
21/6/2021, 13.06 WIB

Korea Selatan (Korsel) berencana melonggarkan kewajiban menjaga jarak sosial (social distancing) mulai 1 Juli mendatang. Pandemi Covid-19 yang mulai terkendali juga membuat Jepang bersiap mencabut status darurat menjelang Olimpiade 2020.

Bagaimanapun, sejumlah ketentuan tetap berlaku untuk mencegah penularan virus corona. "Kebijakan pembatasan sosial yang baru adalah upaya untuk menemukan keseimbangan antara karantina dan pemulihan kehidupan sehari-hari di tengah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan," kata Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol, dikutip dari Channel News Asia pada Senin (21/6).

Mulai 1 Juli 2021, warga Ibu Kota Korsel, Seoul, akan diperbolehkan melakukan pertemuan pribadi dengan batas maksimal hingga enam orang. Dilansir Channel News Asia, aturan baru ini diumumkan ketika Korea Selatan telah memvaksin 29,2% dari populasinya pada Sabtu (19/6). Pemerintah Korsel optimistis target vaksinasi 70% penduduknya akan tercapai pada September mendatang.

Selain itu, tambahan infeksi harian Covid-19 di Korsel berada di bawah 600 selama lebih dari sepekan.

Mengacu pada kebijakan pembatasan sosial yang baru, restoran, tempat hiburan malam, dan kafe diperbolehkan buka hingga pukul 12 malam. Saat ini, tempat-tempat tersebut hanya boleh buka hingga pukul 10 malam.

Jika infeksi harian tidak melonjak, pemerintah Korsel juga berencana lebih melonggarkan aturan terkait pertemuan, yakni dengan mengizinkan delapan orang untuk melakukan pertemuan di wilayah Seoul dan sekitarnya pada 15 Juli 2021 mendatang.

Kwon Deok-cheol menambahkan, bagi mereka yang berada di luar Seoul, tidak ada batasan jumlah orang terkait pertemuan pribadi.

Korsel mencatat tambahan 429 infeksi Covid-19 pada Sabtu (19/6) tengah malam, sehingga total kasus saat ini mencapai 151.149 kasus. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan, total kematian akibat Covid-19 sejak awal pandemi telah mencapai 2.002 orang.

Sementara itu, kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Simak Databoks berikut: 

Selain Korsel, Jepang juga mulai melonggarkan pembatasan. Menjelang Olimpiade, Jepang telah mencabut status darurat Covid-19 di sejumlah wilayah negara tersebut pada Minggu (20/6) untuk Tokyo dan delapan prefektur lainnya. Hanya Prefektur Okinawa yang akan tetap berada di bawah status darurat Covid hingga 11 Juli.

Dilansir dari NHK World, tujuh dari sembilan prefektur, termasuk Tokyo dan Osaka, akan mengganti keadaan darurat dengan pembatasan terfokus yang dimulai hari ini (21/6).

Di area dengan pembatasan terfokus, restoran dan pub yang memenuhi persyaratan tertentu akan diizinkan menyajikan alkohol hingga pukul 7 malam. Di Tokyo, alkohol dapat dihidangkan bagi pelanggan yang datang sendirian atau berdua dan berada di restoran tidak lebih dari 90 menit.

Pemerintah akan bekerja sama dengan prefektur untuk memastikan aturan dipatuhi, karena virus lebih cepat menyebar di tempat makanan dan minuman disajikan.

Sementara itu, Menteri Revitalisasi Ekonomi Nishimura Yasutoshi, yang bertanggung jawab atas penanganan pandemi Covid-19 di Jepang mengatakan bahwa pemerintah tetap siap untuk mendeklarasikan kembali keadaan darurat apabila diperlukan sebelum Olimpiade dan Paralimpiade.

Mengenai Olimpiade dan Paralimpiade yang akan segera dibuka, Nishimura mengatakan sejumlah analisis memperkirakan akan terdapat peningkatan penularan. Namun, yang lainnya memperkirakan jumlah kasus serius akan dapat dicegah dengan vaksinasi.

"Pemerintah akan terus memperhatikan keadaan layanan kesehatan, dan mendeklarasikan keadaan darurat demi melindungi kehidupan rakyat, jika diperlukan," kata Nishimura dikutip dari NHK World pada Senin (21/6).

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi