Singapura Catatkan Rekor 3.994 Kasus Harian Covid-19, 4 Kali Lipat RI

ANTARA FOTO/REUTERS/Edgar Su
Seorang pria memakai masker pelindung berjalan melewati tanda yang diletakkan untuk mengingatkan jarak sosial saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Marina Bay di Singapura.
Penulis: Happy Fajrian
20/10/2021, 09.50 WIB

Kementerian Kesehatan Singapura pada Selasa (19/10) mengumumkan 3.994 kasus baru Covid-19, sehingga totalnya menjadi 154.725. Ini merupakan rekor tertinggi kasus harian di negara ini yang terdiri dari 3.480 kasus baru di masyarakat, 501 pekerja migran, dan 13 kasus impor.

Tambahan kasus baru Singapura ini lebih dari empat kali lipat tambahan kasus baru di Indonesia pada hari yang sama yang tercatat hanya sebanyak 903 kasus.

Jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) juga terus bertambah menjadi 71 pasien dari 67 pada Senin (18/10). Sedangkan 7 pasien yang berusia 57-90 tahun meninggal karena komplikasi terkait Covid-19, sehingga total kematian di Singapura menjadi 246 orang.

“Ada lonjakan kasus pasca akhir pekan yang biasa terjadi pada Selasa. Kami harus memantau kasus dengan cermat selama beberapa hari ke depan untuk memastikan ini lonjakan sementara atau gelombang infeksi lebih lanjut,” kata Kemenkes Singapura dikutip dari The Straits Times pada Rabu (20/10).

Mereka menyatakan bahwa selama seminggu terakhir mengamati peningkatan tingkat aktivitas, termasuk jumlah pengunjung yang lebih tinggi di semua mal, kerumunan yang lebih besar di area Orchard Road, dan sedikit peningkatan penumpang angkutan umum.

Pejabat kesehatan mengatakan infeksi telah berlipat ganda setiap delapan hari, dan tanpa tindakan baru dapat melonjak menjadi 6.000 sehari dalam beberapa minggu.

Hingga Selasa, ada 16.377 pasien dalam pemulihan di rumah, 3.812 di fasilitas perawatan masyarakat, dan 851 di fasilitas perawatan Covid-19. Sementara 1.738 pasien di rumah sakit, dengan 338 pasien membutuhkan dukungan oksigen.

Sejauh ini, 84% populasi Singapura telah divaksinasi lengkap dan 85% telah menerima setidaknya satu dosis. Sebanyak 604.552 orang telah menerima suntikan booster dan 96.000 lainnya akan segera menerima suntikan tersebut.

Lonjakan infeksi baru-baru ini setelah pelonggaran beberapa pembatasan telah mendorong Singapura untuk menghentikan pembukaan kembali perekonomiannya dan memperketat pembatasan sosial dan kembali menerapkan bekerja dari rumah.

Menteri Perdagangan dan ketua gugus tugas virus corona Singapura, Gan Kim Yong, mengatakan pengetatan pembatasan sosial itu adalah keputusan yang sangat sulit karena berdampak besar terhadap bisnis dan masyarakat.

“Tetapi ini akan memungkinkan kami untuk memperlambat kecepatan peningkatan infeksi dan menghindari membebani petugas kesehatan,” ujarnya. Adapun pengetatan pembatasan sosial ini telah berlaku pada 27 September hingga 24 Oktober 202

Seiring dengan lonjakan kasus ini, Amerika Serikat (AS) memasukan Singapura sebagai negara dengan level empat, atau memiliki risiko Covid-19 sangat tinggi dan memperingatkan warganya untuk tidak bepergian ke negara ini.

Sebelumnya, CDC memasukan Singapura ke dalam level 3 (risiko tinggi). Level 4 merupakan yang tertinggi dalam kategori CDC, di atas level 3 (tinggi), 2 (moderat), dan 1 (rendah). Negara lain yang juga masuk kategori level 4 yakni Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam. Indonesia, Korea Selatan, Australia, Jepang, dan Vietnam masuk level 3.

"Karena situasi saat ini di Singapura, bahkan turis yang divaksinasi lengkap pun berisiko terkena dan menyebarkan varian Covid-19," kata CDC, dikutip Channel News Asia, Selasa (19/10).

Kalaupun terpaksa melakukan perjalanan ke Singapura, Amerika Serikat meminta warganya sudah harus menerima vaksinasi lengkap dan mengikuti rekomendasi pemerintah setempat seperi memakai masker dan menjaga jarak.