Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss berada di Jakarta untuk kunjungan dua hari (11-12 November) untuk memperkuat relasi kedua negara.
Liz Truss akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi guna membicarakan soal diplomasi ekonomi, dialog perdagangan dan teknologi, serta isu-isu kebijakan luar negeri.
“Ada banyak potensi kerjasama dalam hubungan Inggris dan Indonesia dan saya ingin memperdalam kemitraan kedua negara," ujarnya, dalam keterangan resmi, Kamis (11/11).
Liz Truss menyebut hubungan yang lebih dalam dengan Indonesia akan mendatangkan manfaat bagi kedua negara. Truss melihat Indonesia sebagai mitra penting untuk visi “Global Britain".
Status Indonesia sebagai negara demokrasi, sesama pendukung lembaga dan hukum internasional dan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia membuat peran Indonesia sangat signifikan. Truss menyebut Indonesia diperkirakan akan meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto - PDB (PPP- Purchasing Power Parities) lebih dari lima kali lipat atau sebesar 532% antara tahun 2020 dan 2050.
Selama kunjungannya ke Indonesia Menlu Truss akan meluncurkan kelompok kerja gabungan pertama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang bekerja untuk melawan ekstremisme. Ia juga akan mengunjungi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memfasilitasi kolaborasi lebih lanjut dalam menangani kejahatan siber, keamanan, dan peningkatan kapasitas.
Dari sisi ekonomi, kedua negara akan menyelenggarakan dialog “Build Back Better World” dengan para eksekutif senior di bidang keuangan, untuk mempromosikan investasi di Indonesia.
Menlu Truss juga akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim untuk menindaklanjuti penetapan Inggris menjadi status mitra dialog, serta membahas kerja sama untuk mengatasi krisis yang sedang berlangsung di Myanmar.
Kunjungan ini menyusul kedatangan dari Carrier Strike Group Inggris beberapa waktu lalu ke wilayah ini, serta keberhasilan latihan bersama Angkatan Laut Inggris dengan TNI AL pada saat kunjungan kapal AL Inggris HMS Richmond pada bulan Oktober.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan bahwa Indonesia dan Inggris membangun persahabatan yang hebat.
“Inggris dan Indonesia mungkin berjauhan secara geografis, tetapi kita memiliki banyak kesamaan," ujarnya, Kamis (11/11).
Jenkins menyebut baik Inggris dan Indonesia adalah negara demokrasi, negara kepulauan dan masyarakat multi-agama yang mengakui keberagaman sebagai sebuah kekuatan.
Lebih lanjut Duta Besar Inggris mengungkapkan kedua negara juga berbagi kegemaran akan teh dan kopi, sepak bola Liga Premier, bulu tangkis, musik & makanan.
“Orang Inggris mencintai Indonesia - 400.000 warga Inggris mengunjungi Indonesia setiap tahunnya sebelum pandemi – dan warga Inggris adalah wisatawan nomor satu di antara negara-negara Amerika dan Eropa," ia menambahkan.
Menurut Owen, hubungan antar individu kedua negara tercermin melalui kerja sama erat dalam isu-isu global. Ini misalnya Indonesia dan Inggris telah berbicara dengan satu suara untuk mendukung tanggapan pertama multilateral terhadap pandemi COVID-19.
Inggris adalah salah satu donor terbesar melalui mekanisme COVAX untuk menyebarkan vaksin ke 92 negara berkembang – di mana Menteri Luar Negeri Retno Marsudi adalah salah seorang Ketua Bersamanya (Co-Chair).
Inggris juga telah menyumbangkan 1 juta dosis vaksin ke Indonesia – dan akan mengirimkan lebih banyak lagi melalui donasi setidaknya 80 juta vaksin melalui COVAX hingga Juli 2022.