Jepang Deteksi Wabah Flu Burung, 143 Ribu Ayam Dimusnahkan

ANTARA FOTO/REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/aww/cf
Ilustrasi. Sekitar 143.000 ayam petelur dimusnahkan di peternakan yang berada di kota Yokote di Prefektur Akita.
11/11/2021, 11.16 WIB

Jepang mendeteksi wabah flu burung untuk peramma kalinya pada musim dingin 2021. Kementerian kesehatan Jepang mengkonfirmasi kasus flu burung tersebut sangat menular dan ditemukan di sebuah peternakan unggas di timur laut Jepang.

Sekitar 143.000 ayam petelur dimusnahkan di peternakan yang berada di kota Yokote di Prefektur Akita. Kementerian kesehatan Jepang juga menambahkan zona terlarang hingga 10 kilometer dari lokasi yang telah ditetapkan.

Dilansir dari Channel News Asia, Jepang untuk sementara telah menangguhkan ekspor daging ayam dan telur dari semua wilayah setelah mendeteksi wabah tersebut.

"Dengan situasi di Jepang saat ini, kami tidak percaya bahwa ada kemungkinan flu burung menular ke manusia melalui konsumsi daging ayam atau telur," kata Kementerian tersebut dikutip dari Channel News Asia, Kamis (11/11).

Sementara itu, peningkatan jumlah orang yang terinfeksi flu burung di Cina tahun ini menimbulkan kekhawatiran bagi para ahli epidemiologi, terutama saat dunia perlahan mulai pulih dari pandemi Covid-19.

Cina sebelumnya juga telah melaporkan 21 infeksi flu burung subtipe H5N6 pada manusia tahun ini dengan enam orang meninggal dan banyak orang lainnya yang mengalami gejala berat hingga kritis ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Jumlah kasus itu meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya lima kasus.

Dilansir dari Live Science, Menurut laporan EID, infeksi H5N6 pada manusia memiliki tingkat kematian hingga 67%. WHO telah mengonfirmasi di antara 21 orang yang terinfeksi di Cina, sebagian besar melakukan kontak dengan unggas. Sejauh ini belum ada laporan kasus penularan dari manusia ke manusia.

“Bukti epidemiologi dan virologi yang tersedia saat ini menunjukkan bahwa virus influenza A (H5N6) belum memiliki kemampuan untuk menularkan secara berkelanjutan di antara manusia, sehingga kemungkinan penyebaran dari manusia ke manusia rendah,” kata juru bicara WHO.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, bahwa pengawasan geografis yang lebih luas dari daerah terdampak di Cina maupun daerah sekitarnya sangat diperlukan untuk mengetahui sebab dari meningkatnya kasus tersebut.

Wabah flu burung juga telah dilaporkan dalam beberapa hari dan minggu terakhir di Eropa. Sebuah peternakan di Polandia menjadi lokasi terbaru sumber infeksi, di mana total 650.000 ekor unggas tertular.

Pada musim dingin lalu, Jepang mengalami musim flu terburuk di peternakan ketika lebih dari tiga juta ekor ayam dimusnahkan dan seperempat prefektur negara itu terkena dampaknya.

Menurut data kementerian pertanian setempat, Jepang saat ini memiliki populasi ayam petelur sekitar 185 juta ekor dan ayam pedaging sebanyak 138 juta ekor.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi