Pengusaha Rusia sekaligus pemilik klub sepakbola Chelsea FC Roman Abramovich secara resmi berencana melepaskan kepemilikannya di klub tersebut.
Abramovich mengatakan rencana penjualan Chelsea tidak akan dilakukan dengan jalur cepat tetapi melalui proses seperti biasa. Ia juga berjanji tidak akan meminta pemilik baru membayar utang-utang Chelsea kepadanya yang mencapai 2 miliar poundsterling atau sekitar Rp 38 trilliun.
“Ini bukan cuma soal bisnis atau uang, tetapi murni soal semangat saya di ranah sepakbola dan klub,” ujarnya, dalam keterangan resmi yang dipublikasikan di situs Chelsea.
Abramovich juga telah menginstruksikan untuk membentuk yayasan yang didanai lewat keuntungan penjualan klub. Yayasan ini akan menyediakan dana untuk membantu para korban perang di Ukraina.
“Ini adalah keputusan sulit bagi saya untuk berpisah dengan klub. Namun, saya percaya keputusan ini harus dilakukan demi kepentingan klub yang lebih besar,” kata Abramovich.
Abramovich yang juga menjadi orang dekat Vladimir Putin ini memang salah satu pengusaha Rusia yang terkena dampak perang Rusia. Ia terpaksa menjual asetnya di Chelsea karena khawatir asetnya dibekukan Pemerintah Inggris sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina.
Abramovich awalnya sudah melepas kepemimpinan klub secara administratif dan menyerahkannya kepada yayasan amal klub. Namun, keputusan ini dianggap belum cukup sehingga ia memutuskan melepas penuh kepemilikannya.
Roman Abramovich telah menjadi pemilik Chelsea sejak Juni 2003 dengan menggelontorkan 440 juta poundsterling. Ia sukses menjadikan Chelsea sebagai klub papan atas di Liga Inggris dengan menyabet sejumlah gelar bergengsi seperti trofi Liga dan juara Liga Champion.