Mengenal Sejarah Induk Organisasi Tenis Meja Internasional

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Ilustrasi, Dedi Mahendra Desta (kiri) dan legenda tenis meja Indonesia Anton Suseno berusaha mengembalikan bola ke arah Menkominfo Johnny G Plate dan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga pada laga eksibisi Kejuaraan Tenis Meja Piala Menkominfo di GBK Arena, Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Editor: Agung
16/8/2022, 15.17 WIB

Induk organisasi tenis meja internasional International Table Tennis Federation (ITTF). Organisasi ini terletak di Laussane, Swiss yang sudah diakui oleh Komite Olimpiade Internasional. Dalam sejarahnya organisasi ini dimulai pada tahun 1926 di Berlin, Jerman.

Adapun olahraga dari tenis meja mulanya ditemukan di Inggris pada awal abad ke-20 dan disebut sebagai ping pong. Berkat popularitas tenis meja di Eropa, hadir 2 organisasi yaitu Table Tennis Association dan Ping Pong Association pada tahun 1901. Permainan tenis meja terus berkembang ke berbagai belahan dunia.

Awal berdirinya induk organisasi tenis meja dunia dimulai dari seseorang bernama Dr. George Lehmen yang berasal dari Jerman. Dirinya resmi mendirikan induk organisasi tenis meja atau International Table Tenis Federation (ITTF) pada 15 Januari 1926. Sedangkan untuk orang yang pertama kali menjabat sebagai presiden pertama ITTF adalah Hown Ivor Montagu yang berasal dari Inggris. Lalu, pada saat itu juga ada delapan negara yang langsung mendaftarkan diri sebagai anggota dari ITTF.

Sejarah induk organisasi tenis meja internasional terus berjalan. Bertepatan pada tanggal 16 Januari 1926, terdapat anggota ITTF yang terdiri dari negara asosiasi tenis meja seperti Inggris, Austria, Jerman dan Hungaria. Ivor Montagu terpilih menjadi presiden pertama untuk organisasi tenis meja internasional, yaitu ITTF.

Beberapa saat kemudian, diaturlah mengenai konstitusi peraturan tenis meja disahkan. Adanya aturan mengenai permainan tenis meja bertujuan untuk mengatur kompetisi Internasional.

Austria, Chezh, Inggris, Jerman, Hungaria, India, Swedia dan Wales secara resmi bergabung menjadi bagian ITTF. Kompetisi tenis meja pertama kali dilaksanakan di London pada 6-11 Desember 1926. Kompetisi ini mulai menyebar ke negara bagian di Eropa pada tahun 1939.

Pada pertengahan 1950, Asia mulai bergabung untuk mengikuti ajang kompetisi tenis meja. Pada kompetisi ini, benua Asia telah didominasi oleh atlet asal Cina. Popularitas permainan tenis meja di China dikenal sebagai “diplomasi ping pong”.

Permainan tenis meja dilakukan dengan cara memukul bola. Dalam permainan ini terdapat berbagai macam jenis pukulan, yaitu push, block, lob, drive, loop, flick, smash, chop dan serve.

Perlu diektahui bahwa tujuan utama dari kelahiran organisasi adalah untuk mengatur dan mengelola olahraga tenis meja di seluruh dunia.
Selama lebih dari 50 tahun, sebagai induk organisasi tenis meja dunia, ITTF hanya bertanggung jawab untuk satu kompetisi, yaitu World Table Tennis Championships (WTTF) atau Kejuaraan Tenis Meja Dunia. Kejuaraan ini diselenggarakan setiap dua tahun dengan memperlombakan pertandingan tim dan individu.

Pada 1980, sebuah kompetisi baru untuk tunggal putra mulai diadakan oleh ITTF, yaitu ITTF Men’s World Cup yang mengikutsertakan 16 pemain terbaik dari seluruh dunia.

Kelahiran Induk Organisasi Tenis Meja Indonesia

Induk organisasi tenis meja internasional terus mengembangkan sayapnya, salah satunya hingga Indonesia. Organisasi di Indonesia dikenal dengan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Organisasi ini merupakan badan yang mengatur kegiatan olahraga tenis meja.

Kemudian permainan tenis meja di Indonesia, didirikan pada tahun 1939 dengan nama Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia (PPPSI). Namun, pada tahun 1958 berganti nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). PB PTMSI saat ini diketuai oleh Peter Layardi Lay.

Tak lama, beberapa tahun kemudian, PPPSI berubah nama menjadi Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Perubahan ini merupakan hasil dari kongres yang berlangsung pada 1958 di Surakarta, Jawa Tengah. Hingga saat ini, PTMSI menjadi induk organisasi tenis meja untuk Indonesia.
Untuk menunjukkan eksistensi organisasi di kancah benua Asia, PTMSI menjadi anggota federasi tingkat Asia. Federasi tersebut adalah Table Tennis Federation of Asia atau TTFA.

Hingga Kini sebagai pengurus besar olahraga tenis meja di Indonesia, PB PTMSI mengemban tugas untuk melaksanakan sistem keolahragaan nasional.
Visi dari PB PTMSI adalah menjadikan tenis meja Indonesia unggul dan terdepan di Asia.

Dalam rangka mencapai visi tersebut, PB PTMSI memiliki misi, yaitu membuat organisasi untuk tenis meja lebih rapi dan baik, lalu membuat tenis meja Indonesia berprestasi. Susunan Personalia Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Masa Bakti 2018-2022 tercantum di dalam SK.105 Tahun 2019.