AS Beri Sanksi Kelompok Sayap Kanan Israel yang Serang Konvoi Bantuan

Image title
16 Juni 2024, 17:10
Israel
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Ilustrasi, petugas Bulan Sabit Merah (MER-C) bersiap mengangkut barang bantuan kemanusiaan yang akan diberikan untuk warga Palestina di kawasan Mesir, Senin (6/11/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi finansial terhadap kelompok sayap kanan Israel yang berada di balik serangan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan dalam perjalanan ke Jalur Gaza.

Mengutip Times of Israel, sanksi tersebut menargetkan Tsav 9, sebuah kelompok yang memiliki hubungan dengan tentara cadangan dan pemukim Israel, atas aktivitasnya termasuk memblokir, melecehkan, dan merusak pengiriman bantuan kemanusiaan.

Sanksi finansial tersebut akan dijatuhkan berdasarkan perintah eksekutif mengenai kekerasan di Tepi Barat yang ditandatangani Presiden AS Joe Biden pada Februari lalu.

Perintah eksektuf tersebut, sebelumnya digunakan untuk mengenakan sanksi finansial pada pemukim yang melakukan kekerasan yang terlibat dalam serangan terhadap warga Palestina dan aktivis perdamaian Israel. Sanksi yang diumumkan pada Jumat (14/6), adalah gelombang keempat yang dikeluarkan berdasarkan perintah eksekutif.

“Kami menggunakan wewenang untuk memberikan sanksi kepada aktor-aktor yang semakin beragam, menargetkan individu dan entitas yang mengancam perdamaian, keamanan dan stabilitas Tepi Barat tanpa memandang agama, etnis atau lokasi,” kata Direktur Kantor kebijakan dan Implementasi Sanksi Departemen Luar Negeri AS Aaron Forsberg, dikutip dari Times of Israel.

Sanksi finansial yang diberikan, adalah membekukan seluruh aset yang dimiliki Tsav 9 dan individu-individu yang menduduki posisi kuncinya di bawah yurisdiksi AS, serta melarang warga AS untuk berurusan dengan organisasi ini.

Serangan Konvoi Bantuan oleh Tsav 9

Pada 13 Mei, anggota Tsav 9 menjarah dan kemudian membakar dua truk bantuan di dekat kota Hebron, Tepi Barat. Tsav 9, yang merupakan bahasa Ibrani untuk 'Order 9', merujuk pada perintah pemanggilan pasukan cadangan militer Israel.

Setelah insiden tersebut, kelompok tersebut mengeluarkan pernyataan, yang menyebutkan akan menghentikan pasokan bantuan mencapai Hamas dan menuduh pemerintah Israel memberikan 'hadiah' kepada kelompok teror tersebut.

“Selama berbulan-bulan, Tzav 9 telah berulang kali berupaya menggagalkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, termasuk dengan memblokir jalan, terkadang dengan kekerasan, di sepanjang rute mereka dari Yordania ke Gaza, termasuk transit di Tepi Barat,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, dalam pernyataan resminya.

Selain itu, kelompok ini juga merusak truk bantuan dan membuang bantuan kemanusiaan yang akan dikirimkan ke Gaza. Atas berbagai peristiwa serangan ke konvoi bantuan ini, Departemen Luar Negeri AS mendesak agar Israel bertanggung jawab untuk memastikan keamanan konvoi bantuan.

Aktivis hak asasi manusia telah lama menuduh militer dan polisi Israel sengaja tidak melakukan intervensi ketika pemukim menyerang warga Palestina di Tepi Barat.

Israel memang menangkap empat orang yang terlibat dalam serangan 13 Mei, termasuk seorang anak di bawah umur. Namun, belum ada laporan dakwaan yang diajukan.

Serangan terhadap konvoi bantuan di Tepi Barat sebagian besar dimulai pada April, ketika Israel setuju memperluas jalur bantuan dari Yordania untuk memastikan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.

Anggota militer Israel diyakini memberi informasi kepada aktivis sayap kanan mengenai lokasi truk bantuan ketika mereka sedang dalam perjalanan ke Gaza. Informasi ini memungkinkan intersepsi oleh mereka yang menghalangi konvoi untuk melanjutkan perjalanan.

Pada awal perang, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir bahkan memberi isyarat kepada polisi untuk mengambil pendekatan yang longgar terhadap serangan konvoi bantuan yang akan masuk ke Tepi Barat.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...