Digelar Tertutup, Para Menlu ASEAN Bahas Perdamaian Myanmar di Jakarta

ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun/wsj
The seat for Myanmar's Foreign Minister Wunna Maung Lwin is seen empty during the ASEAN Foreign Ministers Meeting in Phnom Penh, Cambodia August 4, 2022.
27/10/2022, 06.42 WIB

Para menteri luar negeri ASEAN mengadakan pertemuan khusus  untuk membahas proses perdamaian Myanmar di Sekretariat ASEAN, Jakarta mulai 27 oktober hingga 10 November. Pertemuan ini akan berlangsung secara tertutup.

Para Menlu ASEAN sudah tiba di Jakarta sejak kemarin Rabu (26/10).  "Pertemuannya tertutup," kata Direktur Informasi dan Media Kemlu RI Hartyo Harkomoyo seperti dikutip dari Antara, Kamis (27/10).

Sebelumnya Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengatakan bahwa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah mengundang perwakilan non politik Myanmar untuk menghadiri pertemuan ASEAN. Tetapi pemerintah militer Myanmar sejauh ini belum menerima tawaran itu.

Retno mengatakan bahwa pertemuan para menlu ASEAN itu bukanlah suatu bentuk intervensi terhadap Myanmar. Menurut dia, pertemuan tersebut merupakan cerminan kepedulian ASEAN terhadap salah satu anggotanya.

Pertemuan bahas poin lima konsensus

ASEAN telah lama memiliki kebijakan non-intervensi dalam urusan kedaulatan negara anggotanya. Namun demikian, beberapa negara telah menyerukan agar blok regional tersebut lebih berani dalam mengambil tindakan terhadap junta Myanmar.

Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja Chum Sounry mengatakan bahwa pembicaraan antara para Menlu ASEAN di Sekretariat ASEAN di Jakarta akan mencakup tentang pelaksanaan 5 poin "konsensus" perdamaian yang disepakati antara para pemimpin ASEAN dengan penguasa militer Myanmar pada 2021. Kesepakatan saat itu dibuat untuk mencoba mengakhiri konflik di negara itu.

Adapun lima poin konsensus yang disepakati pimpinan ASEAN dengan  Myanmar adalah:

1. Pengakhiran segera kekerasan di Myanmar

2. Dialog antara semua pihak terkait

Halaman:
Reporter: Antara