Konferensi iklim PBB, Conference of The Parties (COP27), bersama dengan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) meluncurkan Action for Water Adaptation and Resilience (AWARe) untuk mengatasi masalah suplai air bersih di tengah ancaman perubahan iklim.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa pada 2025, setengah dari populasi dunia akan tinggal di area yang kekurangan air.
“Perubahan iklim telah membatasi akses air masyarakat global. Banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan yang disebabkan pemanasan global pun mempengaruhi pasokan air,” kata Presiden COP27, Sameh Shoukry dalam siaran pers, Selasa (15/11).
Inisiatif yang dikenalkan pada COP27 Water Day, Selasa (15/11), ini bertujuan untuk mendorong upaya politik, dan membagi pengetahuan terkait sistem pengelolaan air. Selain itu mengembangkan kapasitas sistem pengelolaan air adaptif, sebagai pusat agenda adaptasi perubahan iklim, yaitu membangun pusat air pan-Afrika.
Selain meluncurkan inisiatif AWARe, presidensi COP27 hari ini membahas bagaimana sistem manajemen air di Afrika berhasil beradaptasi saat perubahan iklim semakin terasa.
Beberapa adaptasi ini seperti membuat sistem irigasi cerdas (smart irrigation), perlindungan akan banjir, dan mengumpulkan air hujan. Peserta COP27 pun mempelajari bagaimana cara melampaui pencapaian di Afrika ini serta meningkatkan ketahanan mereka dalam kondisi perubahan iklim yang semakin buruk.
“Beberapa poin dalam diskusi itu antara lain kerjasama pihak publik dan swasta, pembiayaan keberlanjutan, dan peningkatan keterlibatan masyarakat,” kata keterangan tertulis COP27.
Adapun sesi COP27 Water Day hari ini menyoroti beberapa jalan menuju percepatan adaptasi sistem air dan pertanian tahan iklim. Beberapa di antaranya adalah:
- Pemisahan Penggunaan Air Tawar dan Water Security. Sesi ini mencari tahu apa saja kerangka kerja serta teknologi yang bisa meningkatkan keamanan suplai air bersih.
- Adaptasi Skala Daerah Aliran Sungai (DAS), Manfaat Tambahannya, serta Risiko Maladaptasi.
- Banjir dan kekeringan. Sesi ini berfokus pada perlindungan warga dengan adanya sistem peringatan dini
- Mitigasi Air, melihat apa cara terbaik untuk menjaga sumber air dan memastikan akses atas air yang layak minum.