Gempa Cianjur, Presiden Prancis Hingga Turki Sampaikan Duka

ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Denpasar, Bali, Rabu (16/11/2022).
Penulis: Ira Guslina Sufa
22/11/2022, 07.36 WIB

Gempa berkekuatan 5,6 skala richter yang terjadi di Kabupaten Cianjur mendapat perhatian dari dunia internasional. Presiden Prancis Emmanuel Macron lewat akun twitternya @EmmanuelMacron pada Senin (21/11) menyampaikan rasa duka dan belasungkawa atas bencana yang terjadi di Cianjur.

“Pagi ini (Senin 21/11) Indonesia dilanda gempa bumi yang dahsyat dan mematikan. Pikiran tergerak untuk semua korban. Prancis bersatu,” tulis Macron seperti dikutip Selasa (22/11).

Sebelumnya, Macron baru menyelesaikan lawatan ke Indonesia untuk mengikuti KTT G20 yang berlangsung di Bali pada 15-16 November lalu. Saat berkunjung ke Indonesia, Macron sempat menyampaikan rasa suka dan senangnya dengan indahnya alam dan keramahan masyarakat.

Ucapan duka dan solidaritas juga datang dari pemerintahan Turki. Kementerian Luar Negeri Turki lewat akun twitter resmi @MFATurkiye mengupload siaran pers pernyataan sikap atas bencana alam yang terjadi di Cianjur. 

“Kami belajar dengan duka mendalam bahwa banyak orang kehilangan nyawa dan banyak lagi yang terluka akibat gempa bumi di Jawa Barat Indonesia,” tulis Kementerian Luar Negeri Turki seperti dikutip Selasa (22/11). 

Dalam siaran pers itu, pemerintahan Turki menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dukungan juga diberikan kepada pemerintah Indonesia agar bisa melakukan penanganan yang tepat dalam membantu korban. 

“Kami berharap korban yang terluka cepat sembuh kembali,” tulis Kemenlu Turki. 

Kabar terbaru yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, hingga pukul 21.00 WIB kemarin sebanyak 162 korban jiwa dilaporkan meninggal. Sedangkan 326 korban dilaporkan mengalami luka berat. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menulis di akun twitter @RidwanKamil bahwa sebanyak 2.345 rumah mengalami kerusakan dan 13.400 jiwa harus mengungsi.

Gempa yang juga terasa di wilayah Jabodetabek dan Bandung ini diikuti dengan lebih dari 88 gempa susulan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan gempa susulan terjadi dengan kekuatan 1,5 skala richter hingga 4,8 skala richter.