Pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta menghasilkan sejumlah kesepakatan penting. Mulai dari penyelesaian code of conduct Laut Cina Selatan hingga implementasi Asean Outlook on the Indo Pacific (AOIP).

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi memimpin ASEAN Foreign Minister Retreat (AMMR) yang dihadiri oleh seluruh Menlu di Asia Tenggara, kecuali Myanmar pada Sabtu (4/2). Menlu Retno menuturkan agenda pertama yakni 5 Points Concensus (5PC) mendapatkan dukungan penuh dari seluruh negara. 

“Rencana ini sangat penting bagi ASEAN, khususnya Ketua [Indonesia], sebagai pedoman untuk mengatasi situasi di Myanmar,” ujar Retno dalam keterangan resmi, Sabtu (4/2).

5PC berisi lima kesepakatan terkait situasi di Myanmar. Ini mulai dari upaya menghentikan kekerasan, melaksanakan dialog dengan seluruh pihak, penunjukkan utusan khusus, menerima bantuan kemanusiaan oleh ASEAN, dan kunjungan utusan khusus ke Myanmar untuk bertemu dengan seluruh pihak.

Sementara itu, terkait dengan kondisi di Laut Cina Selatan, negara-negara Asean berkomitmen menyelesaikan code of conduct (COC) secepat mungkin. Retno menuturkan Indonesia siap menjadi tuan rumah putaran negosiasi COC tahun ini. Pertemuan lanjutan akan digelar pada Maret 2023. 

Pertemuan AMMR juga membahas soal kesepahaman bersama untuk menjalin kemitraan eksternal yang lebih efektif dan produktif. Ini termasuk upaya mendorong kemitraan ASEAN dengan Uni Eropa dan Gulf Cooperation Council (GCC), serta penguatan East Asia Summit (EAS).

“Pertemuan Asean dalam dua hari terakhir berlangsung konstruktif, substantif, dan yang lebih penting lagi produktif,” kata Retno.

Berikut ini sejumlah hasil pertemuan AMMR: 

Halaman:
Reporter: Rezza Aji Pratama