Pemerintah Republik Kongo mengundang Presiden Joko Widodo untuk menghadiri pertemuan Three Basins Summit yang akan digelar di Brazzaville, Kongo pada 14-15 Juni 2023 mendatang.
Ini merupakan pertemuan penting negara-negara pemilik hutan terbesar di dunia di kawasan Lembah Kongo, Borneo-Mekong, dan Amazon. Negara-negara yang berada di kawasan ini menguasai lebih dari 80% dari hutan hujan tropis dunia.
Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Kongo, Arlette Soudan-Nonault menemui Menteri LHK Siti Nurbaya untuk menyampaikan langsung undangan tersebut pada Senin (27/3).
Menteri Siti mengajak Menteri Arlette mengunjungi pusat persemaian di Rumpin, Bogor. Ini merupakan fasilitas persamaian jutaan bibit-bibit pohon untuk program rehabilitasi lahan kritis dan penghijauan daerah aliran sungai.
“Indonesia terus bekerja nyata mengatasi perubahan iklim dunia. Pusat persemaian seperti Rumpin juga dibuat di berbagai Provinsi lainnya, dan menjadi salah satu bentuk komitmen dan aksi konkret Indonesia dalam menangani perubahan iklim,” ujar Menteri Siti.
Sebelumnya, Menteri Arlette juga berkunjung ke fasilitas penanganan sampah di Klungkung dan Persemaian Mangrove, Bali.
“Selama tujuh tahun menjadi Menteri dan keliling dunia, tidak ada pekerjaan sebaik seperti di Tahura Ngurah Rai dan di Rumpin,” ungkap Menteri Arlette.
Bersama Pemerintah Republik Kongo dan Pemerintah Republik Demokratik Kongo, Indonesia menjadi rumah Pusat Gambut Tropis Internasional atau International Tropical Peatland Centre (ITPC). Terdapat lebih dari 1.500 pakar dari peneliti, ilmuwan, pembuat kebijakan, dll yang terdaftar di direktori ITPC ini.
Melalui ITPC Indonesia telah berbagi pengalaman, pelajaran dan praktik dalam mengelola lahan gambut tropis untuk pembangunan dengan tetap menjaga kelestarian. Indonesia juga memimpin south-south cooperation (kerjasama selatan-selatan) menangani gambut Congo Basin.