Laporan Khusus | KTT ASEAN 2023

KTT ASEAN-Cina di Tengah Ketegangan Laut Cina Selatan, Apa Hasilnya?

ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa/pras.
Presiden RI Joko Widodo didampingi Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menlu Retno Marsudi, Seskab Pramono Anung, Mendag Zulkifli Hasan, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pandangan saat KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Penulis: Agustiyanti
6/9/2023, 15.19 WIB

Para kepala negara ASEAN dan Presiden Cina Li Qiang menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Cina di Jakarta pada Rabu (6/9). Pertemuan ini digelar di tengah meningkatnya ketegangan antara Cina dan Filipina terkait Laut Cina Selatan. 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, hampir semua pemimpin negara dalam KTT ASEAN-Cina sepakat terkait perlunya upaya untuk saling menjaga kepercayaan atau trust. Para pemimpin negara juga sepakat pentingnya masing-masing negara untuk menghormati hukum internasional sebagai modal terciptanya perdamaian dan stablitas kawasan.

"Para Pemimpin juga menyambut baik pedoman percepatan negosiasi COC di Laut Cina Selatan," ujar 

ASEAN dan Tiongkok telah menyepakati pedoman untuk mempercepat negosiasi Kode Etik atau code of conduct (COC) di Laut Cina Selatan (LCS). Pedoman tersebut disahkan dalam pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN dengan Direktur Komite Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, Wang Yi di Jakarta pada Juli. 

Di tengah upaya untuk mempercepat negosiasi tersebut, ketegangan terkait Laut Cina Selatan kembali meningkat antara Filipina dan Cina. Perselisihan terbaru terjadi setelah militer Filipina menuduh kapal penjaga pantai Cina mengganggu kapal pemasoknya pada awal bulan lalu dengan menyemprotkan meriam air. 

Manila mengatakan bahwa langkah penjaga pantai Cina itu berlebihan, tetapi Cina bersikeras bahwa pihaknya telah melakukan tindakan yang rasional. Akar perselisihan kedua negara terkait Laut Cina Selatan sebenarnya adalah penempatan kapal perang era Perang Dunia II, Sierra Madre, yang oleh Filipina sengaja ditambatkan di Second Thomas Shoal (terumbu/daerah dangkal bernama Second Thomas) sebagai pos militer untuk melindungi klaim teritorialnya.

Terumbu yang disengketakan itu terletak di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina dan Manila secara teratur merotasi pasukan di pos tersebut. 

Selain masalah Laut Cina Selatan, para pemimpin ASEAN dan Cina juga sepakat untuk memperkuat kerja sama ekonomi melalui pembaruan kerja sama perdagangan bebas atau ASEAN-Cina Free Trade Agreement 3.0.

"Kenapa 3.0, karena mencakup kerja samar baru misalnya di bidang ekonomi digital, ekonomi hijau, dan rantai pasok," kata dia, 

KTT ASEAN-Cina, menurut Retno, secara keseluruhan juga menghasilkan beberapa kesepakatan kerja sama di berbagai sektor yang tertuang dalam enam dokumen.  Berikut daftarnya:

Dua dokumen diadopsi:

  • ASEAN-China Joint Statement on Mutually Beneficial Cooperation on AOIP

Ini berisi kesepakatan untuk mendorong kerja sama konkret implementasi AOIP, antara lain di bidang maritim, transisi energi, infrastruktur, smart cities, e-commerce, dan UMKM. Kerja sama ini, menurut Retno, bukan proses yang mudah. Namun, komunikasi telah dilakukan secara bertahap. 

  • ASEAN-China Joint Statement on Deepening Agricultural Cooperation

Ini berisi kesepakatan kerja sama yang menjadikan pertanian sebagai new growth engine untuk membangun ketahanan pangan.

Sementara empat dokumen yang dicatat dalam pertemuan:

  1. ASEAN-China Action Plan on Green Agricultural Development

    Bertujuan meningkatkan nilai kompetitif produk-produk pertanian ASEAN di tengah rantai pasok global.

  2. ASEAN-China Joint Initiative on Enhancing Cooperation on E- Commerce

    Bertujuan mendorong kerja sama e-commerce untuk memajukan pertumbuhan ekonomi inklusif dan mengurangi kesenjangan pembangunan kawasan.

  3. Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive Code of Conduct in the South China Sea. 

    Bertujuan mempercepat penyelesaian negosiasi kode etik di Laut Cina Selatan dengan hasil yang efektif dan substantif.

  4.  Joint Initiative on Advancing the China-ASEAN Science, Technology and Innovation Enhancing Program

    Bertujuan memperkuat kerja sama transfer teknologi dan riset bersama untuk isu-isu strategis seperti Industry 4.0, infrastruktur digital, dan energi bersih.

Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.

Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.

Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.

#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData