Israel melakukan pemboman besar-besaran di jalur Gaza sepanjang Senin malam (9/10). Berdasarkan laporan Al Jazeera, sebanyak 1.500 orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.

Sementara itu, lebih dari 900 orang telah terbunuh di Israel sejak serangan Hamas di Israel Selatan dimulai pada hari Sabtu (7/10), menurut layanan medis Israel.

Dikutip dari laporan Al Jazeera, pertempuran sengit meningkat antara kelompok bersenjata Hamas dan pasukan Israel. Pemboman Israel terhadap wilayah Palestina terus berlanjut sepanjang malam dengan sejumlah serangan udara yang menargetkan kota selatan Khan Yunis.

Serangan juga berdampak pada fasilitas Kesehatan di wilayah tersebut. Setidaknya empat ambulans terkena tembakan Israel.

Hizbullah membenarkan beberapa pejuangnya tewas dalam penembakan Israel, dan mengatakan bahwa mereka telah melakukan pembalasan terhadap sasaran militer di Israel.

Sementara Militer Israel mengumumkan bahwa salah satu wakil komandannya tewas dalam baku tembak dengan Hizbullah.

Presiden AS Biden menegaskan kembali dukungan untuk Israel, mengatakan 11 orang Amerika tewas dalam serangan Hamas.

Dalam pernyataan bersama, negara-negara besar Amerika dan Eropa mendukung “usaha untuk mempertahankan diri” Israel.

Sementara Presiden Palestina Abbas berbicara dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Sekjen PBB Antonio Guterres. Arab Saudi mengatakan akan terus mendukung Palestina.

Dikutip dari Anadolu Agency, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyerukan agar Liga Arab harus berkontribusi untuk mengakhiri pertumpahan darah dalam konflik Palestina-Israel.

 “Rusia dan Liga Arab, semua anggota organisasi ini, dapat dan harus berkontribusi dalam memecahkan masalah, pertama-tama, mengakhiri pertumpahan darah dan penderitaan warga sipil,” ujarnya.

 Lavrov juga mencatat bahwa alasan mengapa konflik belum terselesaikan selama beberapa dekade harus dianalisis secara menyeluruh.