Pasukan Israel kembali menyerang Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara pada Kamis malam waktu setempat. Tentara menyasar generator-generator listrik di RS Indonesia menjelang gencatan senjata atau jeda kemanusiaan selama empat hari.
“Rumah sakit tersebut menjadi sasaran penembakan hebat yang menargetkan generator listrik dan sebagian besar bangunan,” kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra dalam sebuah pernyataan singkat, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat (24/11).
Juru bicara kementerian menyatakan jiwa 200 pasien dan staf medis terancam di tengah serangan itu. Sejauh ini belum ada komentar dari tentara Israel mengenai laporan tersebut.
Serangan itu terjadi beberapa jam sebelum gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang dimulai Jumat pukul 7 pagi waktu setempat.
Adapun, tiga warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di RS Indonesia telah dievakuasi dari rumah sakit tersebut yang terletak di Gaza utara ke Gaza selatan pada Kamis.
Berdasarkan keterangan MER-C, yang menaungi ketiga relawan tersebut, tiga WNI itu saat ini sedang menunggu proses evakuasi untuk keluar dari Jalur Gaza.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, pada Kamis malam mengatakan pemerintah sedang mengupayakan untuk mengevakuasi tiga relawan tersebut dari Jalur Gaza menuju Mesir.
Judha mengatakan proses evakuasi akan memanfaatkan jeda kemanusiaan yang telah disepakati antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, yang mulai berlaku pada Jumat.
Jeda kemanusiaan ini akan berlangsung selama empat hari, tetapi ada kemungkinan untuk diperpanjang.
Serangan Israel di Jalur Gaza yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut. Sedangkan korban tewas di pihak Israel sekitar 1.200 orang.