Tak Beda Jauh dari RI, Rerata Pendapatan Penduduk Cina Rp 85 Juta

ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia/Spt.
Aktivitas warga di jalan yang diselimuti salju di Kota Beijing, China, Kamis (13/12). Hujan salju yang turun sejak Rabu (13/12) dan diperkirakan masih akan terus terjadi menyebabkan pemerintah kota menutup semua sekolah dan menyarankan dunia usaha mengijinkan pekerjanya bekerja dari rumah.
Penulis: Agustiyanti
17/1/2024, 15.31 WIB

Pendapatan per kapita Cina mencapai 39.218 yuan atau setara Rp 85 juta pada 2023, naik 6,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan per kapita lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi seiring menurunnya populasi di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut. 

Rata-rata pendapatan per kapita Cina tersebut tak berbeda jauh dari target pemerintah Indonesia pada tahun ini. World Economic Forum dalam laporan edisi Oktober 2023 memperkirakan, rata-rata pendapatan penduduk Indonesia mencapai US$ 5.100 atau setara Rp 79 juta per bulan.

Data Biro Statistik Nasional atau NBS menunjukkan, pendapatan per kapita Cina yang dapat dibelanjakan naik 6,1% setelah menyesuaikan faktor harga atau inflasi. NBS juga mencatat pendapatan per kapita penduduk pedesaan di Tiongkok tumbuh lebih cepat dibandingkan penduduk kota pada periode tersebut.

Pendapatan per kapita perkotaan mencapai 51.821 yuan, naik 5,1% secara nominal dan 4,8% secara riil. Sementara itu, pendapatan per kapita di daerah pedesaan mencapai 21.691 yuan, naik 7,7 % secara nominal dan 7,6% secara riil.

NBS mencatat, jumlah penduduk turun 2,08 juta orang pada 2023 dibanding tahun sebelumnya menjadi 1,409 miliar. Ini menandai krisis demografi yang semakin dalam di negara tersebut dan dikhawatirkan berimbas negatif pada ekonomi.

NBS juga mengkonfirmasi bahwa perekonomian Cina tumbuh sebesar 5,2% tahun lalu. Angka ini sebenarnya lebih tinggi dibandingkan dengan target pemerintah sekitar 5%.

Pertumbuhan ekonomi Cina pada tahun lalu memang menandai peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2022 ketika perekonomian Tiongkok hanya tumbuh sebesar 3%. Namun, ini masih menjadi salah satu kinerja perekonomian terburuk negara tersebut dalam lebih dari tiga dekade.

Angka kelahiran di Cina juga turun ke rekor terendah baru yaitu 6,39 kelahiran per 1.000 orang, turun dari 6,77 kelahiran pada tahun sebelumnya dan merupakan tingkat terendah sejak berdirinya Komunis Tiongkok pada tahun 1949. Sebanyak 9,02 juta bayi dilahirkan, dibandingkan dengan 9,56 juta bayi pada tahun 2022. .

Populasi Cina menurun untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade pada 2022. India pun pada tahun lalu menyalip posisi Cina sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia.