Wakil Presiden Iran untuk Urusan Eksekutif Mohsen Mansouri mengatakan kepada kantor berita FARS bahwa pejabat Iran telah berbicara dengan dua orang yang berada dalam helikopter yang sama dengan Presiden Ebrahim Raisi sejak helikopter tersebut jatuh pada hari Minggu (19/5).
Karena para pejabat melakukan kontak "beberapa kali" dengan seorang penumpang dan anggota kru pesawat tak lama setelah kecelakaan, "Tampaknya insiden itu tidak parah," kata Mansouri, seperti dikutip CNN, pada Senin (20/5).
Mansouri mengatakan tiga helikopter terbang di rute yang sama sebelum dua helikopter kehilangan kontak dengan helikopter Raisi. "Kementerian Komunikasi dan lembaga keamanan lainnya telah mengidentifikasi area kejadian dalam radius 2 kilometer. Karena kondisi cuaca, akses ke daerah tersebut cukup sulit," katanya.
Menurut laporan Reuters, helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya jatuh ketika melintasi daerah pegunungan di tengah kabut tebal. Seorang pejabat Iran mengatakan bahwa tim penyelamat sedang berjuang untuk mencapai lokasi kejadian.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa nyawa Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian "terancam setelah kecelakaan helikopter tersebut". Kecelakaan helikopter ini terjadi dalam perjalanan pulang Raisi dari kunjungan ke perbatasan dengan Azerbaijan di barat laut Iran.
"Kami masih berharap, namun informasi yang datang dari lokasi kecelakaan sangat memprihatinkan," kata pejabat tersebut kepada Reuters, yang berbicara tanpa menyebut nama.
TV pemerintah mengutip seorang pejabat yang mengatakan bahwa setidaknya satu penumpang dan satu anggota kru telah melakukan kontak dengan tim penyelamat. TV tersebut juga mengatakan bahwa helikopter tersebut telah ditemukan. Namun, Bulan Sabit Merah Iran membantah laporan ini.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang kekuasaan tertinggi dan memiliki keputusan akhir atas kebijakan luar negeri dan program nuklir Iran, berusaha meyakinkan rakyat Iran. Khomeini mengatakan bahwa tidak akan ada gangguan terhadap urusan negara akibat insiden ini.
Media pemerintah Iran mengatakan cuaca buruk menyebabkan kecelakaan tersebut dan mempersulit upaya penyelamatan. Kantor berita pemerintah IRNA mengatakan bahwa Raisi terbang dengan helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat.
Kepala staf angkatan darat Iran memerintahkan semua sumber daya angkatan darat dan pasukan elit Garda Revolusi untuk digunakan dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Sebelumnya, lembaga penyiaran nasional telah menghentikan semua program reguler untuk menayangkan doa bersama bagi Raisi di seluruh negeri.