Indonesia menyatakan kesiapan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza untuk menjaga, serta memantau gencatan senjata antara Palestina dan Israel.
Hal ini diungkapkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat menjadi pembicara dalam dialog Shangri-La International Institute for Strategic Studies, Sabtu (1/6).
Ia menjelaskan, kesiapan mengirimkan pasukan perdamaian merupakan komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian di Gaza. Langkah ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap segala upaya yang dapat mempercepat pengembangan solusi dua negara dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
“Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak. Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga sipil Palestina yang terluka dan membutuhkan perawatan di rumah sakit lapangan," kata Prabowo, dikutip dari Asia Today.
Prabowo mengaku telah mendapat instruksi dari Presiden Joko Widodo untuk mengevakuasi, menerima, dan merawat sekitar 1.000 pasien dengan perawatan medis dalam waktu dekat.
Dalam forum internasional tersebut, ia juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama mewujudkan gencatan senjata permanen dan perdamaian komprehensif antara Palestina dan Israel.
“Bagi Indonesia, upaya mencapai perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran adalah landasan utama keterlibatan internasional kami. Hanya melalui dialog dan kerja sama, kita dapat mencapai tujuan ini,” ujarnya.
Menurutnya, kolaborasi adalah satu-satunya cara untuk mencapai kesejahteraan dan keharmonisan. Indonesia berkomitmen kuat untuk memperdalam dialog inklusif dan kerja sama konkrit, serta menjunjung tinggi hukum internasional, terutama menghormati kedaulatan nasional semua negara dan integritas wilayah sebagaimana diamanatkan dalam Piagam PBB.
Indonesia Nilai Rencana Gencatan Senjata Sudah Tepat
Selain menyatakan kesiapan pengiriman pasukan perdamaian, Prabowo juga berkomentar terkait rencana gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden.
Menurutnya, proposal terbaru dari Israel dengan dukungan AS, yang menyerukan gencatan senjata dengan kelompok Palestina, Hamas, adalah langkah tepat untuk mengakhiri perang delapan bulan di Gaza.
“Meski kami harus mempelajari lebih lanjut rincian proposal yang diajukan dan diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden, kami memandang proposal ini sebagai langkah penting yang tepat ke arah yang harus kami tuju,” kata Prabowo.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden pada Jumat (31/5) mengumumkan bahwa Israel telah mengusulkan kepada Hamas rencana tiga fase baru, yang pada akhirnya akan mengarah pada gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, serta pembebasan semua sandera.
Proposal tersebut akan dimulai dengan gencatan senjata selama enam minggu, termasuk penarikan pasukan Israel dari wilayah berpenduduk Gaza dan kembalinya beberapa sandera dan tahanan dari kedua belah pihak. Fase kedua melibatkan pembebasan seluruh sandera, termasuk tentara Israel, dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Kesepakatan itu pada akhirnya akan mengarah pada penghentian permusuhan secara permanen dan rencana rekonstruksi Gaza yang didanai internasional selama tiga sampai lima tahun.