Mantan Penasihat Pentagon soal Konflik AS, Israel – Iran: Bisa Perang Dunia III
Mantan penasihat Pentagon sekaligus Kolonel Purnawirawan Douglas Macgregor memperingatkan bahwa Amerika berpotensi terlibat dalam Perang Dunia III, jika perang dengan Iran.
"Perang dengan Iran sangat mungkin membawa Amerika Serikat langsung ke Perang Dunia III. Mari kita hindari ini!" tulis Macgregor dalam unggahannya di platform X, Minggu (15/6).
Gejolak di Timur Tengah dipicu oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang melancarkan operasi skala besar, yang disebut ‘Rising Lion’ pada Jumat dini hari (13/6). Angkatan Udara Israel melakukan serangan terhadap target dan fasilitas militer yang terkait dengan program nuklir Iran.
Otoritas Israel mengatakan bahwa operasi bertujuan mencegah ancaman terhadap keberadaan negara zionis tersebut. Menurut militer dan intelijen Israel, Iran telah mendekati ‘titik yang tidak bisa dikembalikan’ dalam menciptakan senjata nuklir dalam waktu singkat.
Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan 78 orang tewas dan lebih dari 320 orang terluka dalam serangan Israel.
Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami, dan Komandan Markas Besar Khatam al-Anbia Mayor Jenderal Gholamali Rashid termasuk di antara petinggi yang terbunuh dalam serangan yang ditargetkan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan itu merupakan kejahatan dan mengatakan bahwa Israel akan menghadapi ‘nasib yang pahit dan mengerikan’.
Iran pun membalas dengan meluncurkan Operasi True Promise 3. Iran melepaskan sejumlah rudal balistik pada Jumat malam (13/6). Ledakan terjadi di langit di atas Yerusalem dan Tel Aviv serta mengguncang gedung-gedung di bawahnya.
Iran kembali menyerang pada Sabtu dini hari (14/6). Militer Israel pun mendesak warga sipil, yang sudah terguncang oleh gelombang rudal sebelumnya, untuk mencari tempat berlindung.
Media Iran Nour News, yang memiliki hubungan dekat dengan Garda Revolusi paramiliter, mengatakan gelombang rudal tengah diluncurkan. Dikutip dari AP news, setidaknya ada dua rudal Iran menghantam tanah di Tel Aviv, Israel.
"Kami tidak akan membiarkan mereka lolos dengan aman dari kejahatan besar yang telah mereka lakukan,” kata Ali Khamenei dikutip dari AP News, Sabtu (14/6).
Seorang pejabat Amerika mengatakan sistem pertahanan udara mereka yang berbasis di Tel Aviv membantu Israel menembak jatuh rudal Iran. Meski begitu, Amerika menyatakan tidak ikut dalam perang antara Israel – Iran.
Tel Aviv telah memutuskan untuk memperluas operasi militer terhadap program nuklir Iran. Teheran secara resmi telah memberitahu Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris bahwa mereka akan melakukan serangan yang lebih besar di wilayah Israel.
Trump Tegaskan Amerika Tak Terlibat, tapi Siap Serang iran
Presiden Amerika Serikat Donald Trump membantah keterlibatan AS dalam serangan Israel terhadap Iran, tetapi memperingatkan akan ada balasan besar jika Iran menyerang kepentingan AS.
"AS tak ada sangkut pautnya dengan serangan ke Iran, malam ini," kata Trump di platform Truth Social pada Ahad, seraya mengeluarkan peringatan keras. "Jika kami diserang dalam bentuk apa pun oleh Iran, seluruh kekuatan militer Amerika akan menghantam kalian pada level yang belum pernah terlihat sebelumnya."
Meski mengancam, Trump tetap membuka peluang bagi penyelesaian damai. “Kami bisa dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel, dan mengakhiri konflik berdarah ini!!!” katanya.
Pernyataan itu disampaikan Trump di tengah meningkatnya ketegangan setelah Israel menyerang fasilitas nuklir dan rudal Iran pada Jumat (13/6), yang menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan.
Iran membalas dengan serangan rudal balistik yang menghantam wilayah Israel sehingga menelan korban jiwa dan kerusakan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Oman mengumumkan pembatalan putaran keenam negosiasi nuklir secara tidak langsung antara Iran dan AS yang sedianya digelar di Muscat pada Minggu (15/6).