Ciri-Ciri Kucing Hamil dan Cara Merawatnya

ANTARA FOTO/REUTERS/Eduard Korniyenko/WSJ/sa.
Ilustrasi ciri-ciri kucing hamil.
Penulis: Husen Mulachela
15/9/2021, 16.21 WIB

Ciri-ciri kucing hamil merupakan hal penting diketahui oleh pemilik hewan piaraan, agar bisa memilih perawatan yang tepat bagi si kucing. Seekor kucing betina dapat terus bereproduksi setiap 2 - 3 minggu dengan masa kehamilan hingga 65 hari atau selama 6 bulan.

Tanda-tanda seekor kucing betina tengah mengandung atau tidak, bisa dilihat dari ciri fisik dan perilakunya, seperti perut yang membesar. Mengutip Pet Smart, perut kucing betina bakal membesar 30 hari setelah dikawinkan. Namun, selain ciri tersebut, ada beberapa ciri lainnya yang menandakan kucing tengah bunting.

Ciri-Ciri Kucing Hamil

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri kucing hamil:

1. Muntah-Muntah

Mirip seperti manusia, beberapa kucing betina akan mengalami morning sickness atau mual di pagi hari ketika sedang hamil. Selain itu, nafsu makannya pun akan berkurang dan sering mengalami muntah-muntah yang biasanya berlangsung sesekali dalam waktu yang lama.

Perubahan dan lonjakan hormon pada rahim kucing membuat hewan jinak ini kemungkinan akan merasa kelelahan. Namun, fase ini hanya bersifat sementara dan akan hilang setelah beberapa minggu awal berlalu.

2. Perut dan Puting Membesar

Perut kucing akan terlihat lebih besar dari semestinya pada usia kehamilan 5 minggu. Selanjutnya, perut akan terus membesar sampai waktu melahirkan tiba.

Selain perut, puting kucing betina juga akan membesar dan memerah setelah 2 atau 3 minggu fase kehamilan. Ciri ini juga bisa jadi sinyal bahwa dalam beberapa minggu kucing akan segera melahirkan. Bila tanda ini sudah muncul sebaiknya persiapkan segala proses kelahiran dengan baik.

3. Bulu Rontok dan Lebih Manja

Saat masa kehamilan, hormon kulit pada kucing akan meningkat sehingga menyebabkan kulit mereka berminyak. Akibatnya, bulu akan menipis dan lebih mudah rontok dari biasanya. Namun, jangan panik, sebab gejala ini hanya akan berlangsung maksimal dua minggu pada masa kehamilan.

Bukan hanya itu, sebagian kucing betina yang tengah hamil cenderung akan lebih manja pada majikannya. Mereka akan sering mendatangi pemiliknya dan minta dielus-elus. Namun, tidak semua kucing seperti ini, beberapa kucing lainnya justru berubah menjadi gelisah dan penyendiri ketika hamil. Untuk itu, diperlukan kepekaan majikan dalam merawat kucing semasa hamil.

4. Nafsu Makan

Nafsu makan kucing yang sedang hamil juga bisa mengalami peningkatan. Sama seperti manusia, mereka membutuhkan sumber energi dan kalori ekstra untuk bayi yang tengah dikandung. Kucing biasanya akan makan 1,5 kali lebih banyak dari makanan normalnya.

Dokter hewan biasanya menyarankan untuk memberikan makanan khusus pada kucing yang sedang hamil dan menyusui.

5. Mencari Tempat Melahirkan

Kucing yang sedang hamil dan akan melahirkan cenderung lebih sering tidur. Selain itu, mereka akan mencari tempat-tempat yang nyaman untuk melahirkan. Di fase ini, kucing biasanya mencari tempat yang sunyi. Majikan bisa menyiapkan kain sebagai alas kucing agar tetap hangat saat melahirkan.

Perhatikan juga gerak-gerik kucing yang akan memasuki fase kelahiran, seperti berhenti makan 24 jam sebelum melahirkan dan suhu tubuh turun di bawah 37,7 derajat celcius.

Agar anak kucing lahir dengan sehat dan selamat, ada baiknya untuk memberikan vaksin cacing dan kutu pada ibu kucing. Perlu diingat, vaksinasi ini sebaiknya dilakukan pada kucing betina sebelum mereka hamil.

Cara Merawat Kucing Hamil

Untuk menjaga keamanan dan kesehatan kucing Anda selama masa kehamilan, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan ketika merawat kucing bunting:

  • Asupan nutrisi

Asupan nutrisi menjadi hal fundamental selama masa kehamilan kucing. Setidaknya berikan makanan 25% lebih banyak dari semestinya dan pastikan makanan tersebut tinggi kalsium dan protein sebagai persiapan menyusui. Jangan lupa untuk memberikan air dengan jumlah yang cukup.

  • Kesehatan kucing

Ada beberapa gejala yang jadi tanda adanya gangguan kesehatan pada masa kehamilan kucing, seperti kehilangan nafsu makan dalam jangka waktu yang lama, terlihat stres dan menjilati area vulva, keputihan tidak normal yang menimbulkan bau tak sedap, serta urine bercampur dengan darah atau jongkok yang tidak mengeluarkan urine bisa jadi pertanda infeksi rahim.

  • Beri makanan basah

Di pertengahan masa kehamilan, berikan kucing makanan basah yang mengandung nutrisi, vitamin, kalori, dan protein yang lebih banyak dari biasanya.

  • Tetap di dalam rumah

Pastikan kucing Anda tetap berada di dalam rumah. Cara ini dilakukan agar meminimalisir risiko kucing tertular penyakit dan terhindar dari gangguan kucing liar.

  • Pisahkan dari kucing lain

Sebisa mungkin pisahkan kucing hamil dengan kucing piaraan lainnya. Pasalnya, kucing hamil lebih mudah gelisah dan memperlihatkan ciri-ciri stres. Apalagi, sebagian kucing hamil bisa berubah menjadi lebih galak karena naluri melindungi anaknya yang sudah mulai muncul. Untuk itu, siapkan tempat yang tenang dan nyaman untuk kucing.

  • Mandikan kucing

Jika kucing sudah terlihat kotor, berkutu, atau bau, segera mandikan kucing. Cara ini berguna untuk menghindari kucing dari penyakit dan parasit yang bisa menyerang kucing dan bayinya.

  • Ketahui waktu melahirkan

Tahap pertama persalinan kucing biasanya berlangsung kurang lebih sekitar 36 jam dan akan lebih cepat jika kucing sudah pernah melahirkan sebelumnya. Jika sudah tiba masanya, kucing akan mengunjungi tempat melahirkan, terlihat terengah-engah, atau menggaruk-garuk organ vitalnya.

Pada tahap kelahiran terjadi 5 hingga 30 menit untuk setiap bayi kucing. Kontraksi terjadi lebih kuat ketika bayi kucing hendak keluar. Biasanya, bagian kepala menjadi yang keluar pertama kali. Untuk tahap terakhir, induk kucing akan memakan plasenta yang berlangsung selama 4 hingg 6 jam.