9 Cara Menurunkan Tekanan Darah secara Cepat dan Alami

Freepik
Ilustrasi, dokter memeriksa tekanan darah pasien.
Penulis: Tifani
Editor: Agung
19/10/2022, 08.33 WIB

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Penuakit ini kerap tidak menunjukan gejala papun, sehingga disebut sebagai silent killer atau pembunuh senyap.

Pasalnya, hipertensi berbahaya bagi pembuluh darah dan jantung. Tekanan darah tinggi dapat memicu penyakit kronis mematikan, seperti sakit jantung dan stroke.

Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga tekanan darah. Selain mengonsumsi obat, terdapat beberapa cara menurunkan tekanan darah secara cepat dan alami.

Dilansir dari laman halodoc.com, berikut cara menurunkan tekanan darah secara cepat dan alami.

1. Mengurangi Konsumsi Garam

Cara menurunkan tekanan darah yang pertama ialah mengurangi garam. Banyak penelitian telah menghubungkan asupan garam yang tinggi dengan tekanan darah tinggi dan serangan jantung, termasuk stroke.

Namun, penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa hubungan antara natrium dan tekanan darah tinggi kurang jelas. Salah satu alasannya mungkin karena perbedaan genetik dalam cara orang memproses natrium.

Sekitar setengah dari orang-orang dengan tekanan darah tinggi dan seperempat dari orang-orang dengan tingkat normal tampaknya memiliki kepekaan terhadap garam. Jika seseorang sudah memiliki tekanan darah tinggi, ada baiknya mengurangi asupan natrium.

Ganti makanan olahan dengan yang segar dan coba bumbui dengan bumbu dan rempah-rempah daripada garam.

2. Mengurangi Konsumsi Gula dan Karbohidrat

Cara menurunkan tekanan darah selanjutnya ialah dengan mengurangi konsumsi makanan yang kaya gula dan terbuat dari karbohidrat olahan. Gula (terutama fruktosa) mampu meningkatkan tekanan darah lebih tinggi dibandingkan garam.

Selain itu, batasi pula asupan karbohidrat olahan. Diet rendah karbohidrat mampu menurunkan tekanan darah diastolik sekitar 5 mmHg, dan sistolik sebesar 3 mmHg setelah dilakukan selama 6 bulan.

3. Rutin Berolahraga

Olahraga dapat memperkuat jantung dan membantu untuk mencegah tekanan darah tinggi. Orang yang sehat disarankan untuk berolahraga dengan intensitas sedang selama 150 menit per minggu.

Jika sudah lama tidak berolahraga, cobalah lakukan secara perlahan untuk mencegah terjadinya cedera. Awali dengan berolahraga ringan layaknya berjalan kaki.

4. Rutin Mengonsumsi Kalium

Kalium dapat melawan kerusakan yang disebabkan oleh natrium pada pembuluh darah. Seseorang yang rutin mengonsumsi makanan kaya kalium cenderung memiliki tekanan darah yang rendah.

Beberapa makanan tersebut adalah kacang polong, susu sapi, kentang panggang, pisang, dan bayam.

5. Hindari Alkohol

Minum alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Faktanya, alkohol terkait dengan 16 persen kasus tekanan darah tinggi di seluruh dunia.

Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa alkohol dalam jumlah rendah hingga sedang dapat melindungi jantung, manfaat tersebut ada juga efek samping yang mengintainya.

6. Mengelola Stres

Stres adalah pendorong utama tekanan darah tinggi. Saat stres kronis, tubuh berada dalam mode fight-or-flight yang konstan.

Pada tingkat fisik, itu berarti detak jantung lebih cepat dan pembuluh darah menyempit. Ketika seseorang mengalami stres, ia juga lebih mungkin untuk terlibat dalam perilaku lain, seperti minum alkohol atau makan makanan tidak sehat sehingga dapat mempengaruhi tekanan darah.

Beberapa penelitian telah mengeksplorasi bagaimana mengurangi stres dapat membantu menurunkan tekanan darah. Berikut adalah dua tip berbasis bukti untuk dicoba.

  • Dengarkan musik yang menenangkan

Musik yang menenangkan dapat membantu merilekskan sistem saraf. Penelitian telah menunjukkan itu merupakan pelengkap yang efektif untuk terapi tekanan darah lainnya.

  • Bekerja lebih sedikit

Banyak bekerja dan situasi kerja yang penuh tekanan secara umum, terkait dengan tekanan darah tinggi.

7. Makan Dark Chocolate

Dark chocolate dan cocoa powder kaya akan flavonoid, yaitu senyawa tumbuhan yang menyebabkan pembuluh darah melebar. Sebuah tinjauan studi menemukan bahwa kakao kaya flavonoid meningkatkan beberapa penanda kesehatan jantung dalam jangka pendek, termasuk menurunkan tekanan darah.

Untuk efek yang paling kuat, gunakan bubuk kakao non-alkali, yang sangat tinggi flavonoid dan tidak mengandung gula tambahan.

8. Diet

Pada orang dengan kelebihan berat badan, menurunkan berat badan dapat membantu menyehatkan jantung. Menurut sebuah studi 2016, kehilangan 5 persen dari massa tubuh dapat secara signifikan menurunkan tekanan darah tinggi.

Dalam penelitian sebelumnya, kehilangan 8 kilogram berat badan dikaitkan dengan penurunan tekanan darah sistolik sebesar 8,5 mm Hg dan tekanan darah diastolik sebesar 6,5 mm Hg. Singkatnya, pembacaan yang sehat harus kurang dari 120/80 mm Hg.

Efeknya bahkan lebih besar ketika penurunan berat badan dipadukan dengan olahraga. Menurunkan berat badan dapat membantu pembuluh darah melakukan pekerjaan yang lebih baik untuk mengembang dan berkontraksi, sehingga memudahkan ventrikel kiri jantung untuk memompa darah.

9. Berhenti Merokok

Di antara banyak alasan untuk berhenti merokok adalah bahwa kebiasaan tersebut merupakan faktor risiko yang kuat untuk penyakit jantung. Setiap kepulan asap rokok menyebabkan sedikit peningkatan sementara tekanan darah. Bahan kimia dalam tembakau juga diketahui merusak pembuluh darah.

Penelitian belum menemukan hubungan yang meyakinkan antara merokok dan tekanan darah tinggi. Mungkin ini karena perokok mengembangkan toleransi dari waktu ke waktu. Namun, karena merokok dan tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung, berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko itu.