Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan Tempat Pemasaran Ikan (TPI) higienis di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung, Sulawesi Utara. Revitalisasi TPI Bitung memakan biaya Rp 7,14 miliar.
Direkur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja menyatakan, pemerintah ingin menghilangkan citra pelabuhan perikanan yang kumuh dan kotor. “Ikan harus dikelola dan ditangani dengan baik sesuai regulasi internasional, tidak dibiarkan begitu saja di lantai,” kata Sjarief dalam keterangan resmi dari Sulawesi Utara, Kamis (26/4).
Dia menjelaskan, potensi perikanan di Sulawesi Utara mencapai 1.242.526 ton di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 715 dan 597.139 ton di WPP 716. Potensinya tercantum dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 50 Tahun 2017.
(Baca juga: Jokowi dan Susi Resmikan Keramba Ikan Tengah Laut Pertama di Indonesia)
Dalam satu dekade, sektor perikanan di Sulawesi Utara rata-rata tumbuh sebesar 4,6% per tahun. Meski, terjadi penurunan pada tahun 2012 sampai 2015. Kemudian, tahun 2016 produksi perikanan kembali bangkit. KKP mencatat capaian 2016 sebesar 302.864 ton, naik dari tahun sebelumnya yang hanya 257.774 ton.
Tahun 2017, KKP juga telah mengirimkan 74 unit kapal bantuan dengan berbagai ukuran. Selain itu, ada juga bantuan alat tangkap ramah lingkungan sebanyak 33 paket dalam bermacam bentuk.
Sjarief juga menjelaskan sudah ada fasilitas akses permodalan nelayan lewat perbankan. Tercatat nilai realisasi kredit pada tahun 2017 untuk Sulawesi Utara sebesar Rp 144,19 miliar dengan jumlah 3.733 debitur.
“Saya berharap bantuan dari pemerintah dapat digunakan secara optimal oleh nelayan untuk mendukung dan memajukan usaha nelayan yang berkelanjutan,” ujar Sjarief.
(Baca juga: Dorong Ekspor Perikanan, Aturan Pelabuhan Kapal Angkut Akan Direvisi)