Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) menilai 360 rumah sakit rujukan nasional untuk penanganan virus corona Covid-19 di Indonesia masih belum cukup.
"Pemerintah sudah menunjuk rumah-rumah sakit rujukan nasional, namun kalau melihat perkembangan Covid-19 ini sepertinya masih kurang," kata Ketua ARSSI Susi Setiawaty dalam webinar "Kesiapan Daerah Hadapi Pandemi Covid-19" yang digelar Katadata.co.id, Jumat (3/4).
Karena itu, Susi menilai perlunya melibatkan rumah sakit swasta yang ada di seluruh daerah untuk ikut serta dalam penanganan corona. Apalagi, jumlah rumah sakit swasta mencapai 67,7% dari total rumah sakit yang ada di Indonesia.
(Baca: Sembilan Hari Beroperasi, Wisma Atlet Telah Rawat 428 Pasien Corona)
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah rumah sakit di seluruh Indonesia sebanyak 2.813 unit hingga akhir 2018. Jumlah tersebut terdiri atas 2.269 rumah sakit umum dan 544 rumah sakit khusus. "Kalau hanya rumah sakit pemerintah yang dirujuk tentu tidak cukup," ujarnya.
Berikut Databoks jumlah rumah sakit di Indonesia:
Kelima rumah sakit tersebut yaitu Rumah Sakit Siloam Kelapa Dua, Rumah Sakit Lippo Plaza Mampang, Rumah Sakit Mitra Keluarga Jati Asih, Rumah Sakit Hermina Karawang, dan Rumah Sakit Edelweiss Bandung. "Mereka mendedikasikan seluruh tempat tidurnya untuk Covid-19," kata Susi.
Lebih lanjut, dia meminta pemerintah untuk bisa memantau ketersediaan tenaga kesehatan, obat-obatan, serta alat pemeriksaan corona yang ada di rumah sakit swasta. Sebab, banyak pasien yang masih menunggu hasil pemeriksaan corona di berbagai rumah sakit swasta tersebut.
Dia juga meminta agar pemerintah memastikan ketersediaan alat pelindung diri (APD). Alasannya, jumlah APD di pasaran sudah cukup langka. "Mohon pemerintah membantu APD tersedia. Tentu para tenaga kesehatan sebagai garda depan harus ditunjang oleh APD yang cukup lengkap," kata dia.
(Baca: Pertama Kali, Tiga RS Swasta Ikut Rawat Pasien Positif Virus Corona)
Pemerintah sebelumnya menyatakan sudah mendistribusikan lebih dari 300 ribu APD ke berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia. Secara rinci, jumlah distribusi APD paling banyak ke wilayah DKI Jakarta.
"Kami telah mendistribusikan ke seluruh jajaran rumah sakit yang memberi layanan perawatan Covid-19, telah dikirim dan diterima tambahan 85.000 unit APD," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta.
Pemerintah pusat juga telah menyalurkan 55 ribu APD tambahan ke Jawa Barat, 25 ribu APD ke Jawa Timur, 20 ribu APD ke Jawa Tengah. Kemudian, 12.500 APD ke Bali, 10 ribu APD masing-masing ke Yogyakarta dan Banten, serta 5 ribu APD ke daerah di luar Jawa dan Bali.
Yurianto mengatakan, pemerintah akan terus berupaya mencari dan mengirim bantuan APD ke seluruh provinsi di Tanah Air untuk memenuhi kebutuhan perlindungan tenaga kesehatan. "Angka ini bukan angka yang dianggap cukup dan berhenti, karena kami akan terus mengirim lebih lanjut," ujar Yurianto.
(Baca: IDI Konfirmasi 18 Dokter Meninggal Terkait Pandemi Virus Corona)