Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan menjanjikan warga miskin Ibu Kota mendapat bantuan langsung tunai sebesar Rp 1 juta selama dua bulan ke depan untuk meningkatkan daya beli yang terpukul imbas pandemi corona. Besaran bantuan tersebut telah disepakati bersama Kementerian Sosial dan dapat segera dicairkan.
"Pembicaraan terakhir dengan Menteri Sosial, tim DKI Jakarta dan tim Kemensos sepakat untuk memberikan dukungan di angka Rp 1 juta per keluarga untuk digunakan bersama-sama," kata Anies melalui teleconference bersama Wakil Presiden Amien Ma'ruf, Kamis (2/4).
Anies menyebutkan bantuan tersebut akan disalurkan kepada 2,6 juta warga miskin dan pekerja informal di Jakarta. Rinciannya, Rp 880 ribu diberikan selama dua bulan dari April dan Mei sehingga nilai total bantuan langsung tersebut mencapai Rp 4,58 triliun.
Dari jumlah penerima bantuan, sebanyak 1,1 juta orang merupakan masyarakat miskin yang sudah terindentifikasi sebagai penerima bantuan tetap. Sementara sisanya merupakan kelompok rentan miskin yang selama ini tidak mendapatkan bantuan langsung.
(Baca: Tingkat Kematian Covid-19 di Jakarta 10%, Anies Desak PSBB ke Terawan)
"Mereka ini misalnya pengemudi ojek atau pedagang bakso, pedagang pedagang kaki lima, mereka selama ini memiliki pendapatan tapi begitu ekonomi mengalami kontraksi, mereka langsung kehilangan pendapatan," kata dia.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengapresiasi langkah-langakah yang ditempuh Anies dalam melakukan pencegahan virus corona di Ibu Kota. Dia memastikan semua usulan-usulan yang disampaikan akan ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat. "Saya coba tindaklanjuti mudah-mudahan tadi usulan itu bisa dipenuhi," kata Wapres.
Adapun jumlah kasus positif corona di Tanah Air terus bertambah. Hanya dalam sebulan setelah pemerintah pusat mengumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020, jumlah kasus positif corona melonjak jadi 1.790 orang.
"Ada penambahan kasus konfirmasi positif baru sebanyak 113 orang, sehingga jumlah total menjadi 1.790 kasus positif akumulatif," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (2/4).
(Baca: Anies Minta BPJS Kesehatan Tak Telat Bayar Biaya Pasien Corona)