Ilmuwan AS Peringatkan Virus Corona Berpotensi jadi Penyakit Musiman

ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/ama/cf
Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Dr. Anthony Fauci (tengah) hari Rabu (25/3) mengatakan virus corona berpotensi menjadi penyakit musiman.
26/3/2020, 15.23 WIB

Pandemi virus corona Covid-19 yang terjadi sejak akhir tahun lalu diperkirakan tak akan berakhir sepenuhnya dalam waktu dekat. Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Amerika Serikat yakni Dr Anthony Fauci mengatakan virus ini bisa saja menyerang secara musiman.

Fauci menjelaskan para pejabat dan ahli kesehatan AS mempelajari bagaimana virus ini terus berkembang di belahan selatan bumi seperti Afrika Selatan. Padahal wilayah tersebut baru akan memasuki musim dingin dua bulan lagi.

"Jika mereka (negara tersebut) mengalaminya (saat ini), maka kita harus siap menghadapi siklus kedua kalinya,” kata Fauci dikutip dari CNBC, Kamis (26/3).

(Baca: Pangdam Jaya Sebut Kasus Positif Corona di Jakarta Bisa 8.000 Orang)

Fauci mengatakan dengan adanya kemungkinan penyakit ini berlangsung musiman, maka diharapkan pengembangan vaksin dapat rampung secepatnya. Saat ini beberapa negara sedang berlomba untuk membuat antivirus corona.

“Agar kita siap untuk hadapi (virus corona) gelombang berikutnya,” ujar pria yang juga penasihat Gedung Putih tersebut

Pernyataan Fauci ini memperkuat pendapat Direktur Pusat Penyakit Pernapasan AS Dr Nancy Messonier bahwa virus ini semakin menyebar kala musim dingin dan melemah ketika cuaca semakin hangat.

“Penyakit pernapasan lain seperti influenza juga menurun saat musim semi dan musim panas,” kata Messonier bulan lalu.

Pekan lalu Pemerintah AS menggelar fase pertama uji coba vaksin virus corona yang bernama mRNA-1273. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui dosis yang tepat bagi pengobatan Covid-19.

Meski demikian, mRNA-1273 bukanlah vaksin yang dibuat dari virus corona yang dijinakkan melainkan replikasi dari kode genetik virus tersebut. Sukarelawan akan dipantau selama setahun untuk mengetahui efek percobaan vaksin.

“Fase pertama penelitian adalah langkah penting menuju capaian (vaksin corona) itu, " kata Fauci.

(Baca: Singapura Bikin Alat Tes untuk Deteksi Virus Corona dalam 5 Menit)