Harga Minyak Terus Turun Menyentuh US$ 23, Terendah sejak Tahun 2002

KATADATA
Ilustrasi, kilang minyak. Harga minyak jatuh hingga level terendah dalam 18 tahun setelah sejumlah negara mengkarantina wilayahnya imbas virus corona.
19/3/2020, 09.40 WIB

Harga minyak dunia terus tertekan hingga mencapai level terendah dalam 18 tahun terakhir atau sejak tahun 2002. Hal itu merupakan imbas dari kebijakan sejumlah negara yang menerapkan karantina wilayah atau lockdown karena virus corona. 

Mengutip laman Bloomberg pada Kamis (19/3) pukul 07.34 WIB, harga minyak jenis Brent untuk kontrak Mei 2020 berada di level US$ 26,97 per barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April 2020 sebesar US$ 23,79 per barel, setelah pada sesi sebelumnya jatuh menyentuh US$ 20 per barel.

Minyak berjangka jenis WTI kehilangan lebih dari setengah nilainya dalam 10 hari terakhir karena kebijakan libur sekolah, bisnis ditutup, dan pemerintah di seluruh dunia mendesak warganya untuk membatasi pertemuan. Adapun penurunan di pasar AS dalam 10 hari terakhir merupakan yang terbesar untuk kontrak tersebut sejak diperkenalkan pada 1983.

(Baca: Harga Minyak Terendah Sejak 2016, Capai Level US$ 27 per Barel)

"Ada ketakutan akan keruntuhan ekonomi karena sentimen virus corona ini merebak secara global," ujar Wakil presiden penelitian di Tradition Energy Stamford, Gene McGillian seperti dikutip dari Reuters.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan