Siaga Lonjakan Corona, Hotel BUMN Dipertimbangkan Jadi Tempat Isolasi

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Petugas menggunakan baju pelindung saat memasuki Ruang Isolasi Gedung Mawar, Rumah sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (3/3/2020).
14/3/2020, 19.54 WIB

Pemerintah menyatakan infrastruktur yang dimiliki pemerintah pusat dan daerah, termasuk yang dimiliki TNI dan Polri, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersedia untuk mengantisipasi risiko meluasnya penyebaran infeksi virus corona (Covid-19).

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang IV Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staff Presiden Juri Ardiantoro. Menurut dia, BUMN juga tengah mempertimbangkan kemungkinan penggunaan hotel miliknya untuk menjadi tempat isolasi pasien corona bila terjadi lonjakan kasus.

“Kami menyiapkan rumah sakit yang dimiliki, Polri juga begitu, BUMN juga begitu, termasuk BUMN memikirkan menjadikan hotel yang dimiliki untuk dijadikan rumah sakit tempat isolasi jika eskalasi korban ini semakin meningkat,” kata Juri dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (14/3).

(Baca: 96 Orang Positif Corona, Potensi Sebaran Meluas ke Berbagai Daerah)

Namun, terkait penyiapan hotel, ia belum dapat memberikan detail jumlah bangunan yang disiapkan. “Jumlahnya menunggu perkembangan,” kata dia.

Sedangkan Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional Saleh Partaonan Daulay mengatakan, belum ada pembahasan di DPR terkait penggunaan hotel BUMN. Di sisi lain, yang menjadi perhatiannya saat ini adalah peningkatan kapasitas rumah sakit yang ada.  

Adapun pembangunan rumah sakit baru untuk penyakit menular dinilainya sebagai hal yang penting tapi tidak mendesak. Apalagi, lokasi rumah sakit baru direncanakan di Kepulauan Riau sehingga ada isu transportasi untuk membawa pasien di daerah lain ke sana.

(Baca: Kemenlu Kaji Pembatasan Kedatangan WNA dari Negara Lockdown Corona)

"Saya lebih memikirkan bagaimana agar pemerintah kita meningkatkan kapasitas rumah sakit yang sudah ada atau menambah fasilitas," ujarnya. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan jumlah rumah sakit rujukan corona telah ditambah menjadi 359 rumah sakit rujukan.