JK Sebut Sistem Lockdown dapat Diterapkan di Indonesia Atasi Corona

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyemprot disinfektan di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020).
Penulis: Antara
Editor: Yuliawati
12/3/2020, 18.52 WIB

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Jusuf Kalla, menilai penguncian diri suatu negara atau lockdown menjadi upaya efektif untuk meminimalkan penyebaran virus corona atau Covid-19. Pemerintah Tiongkok menerapkan lockdown ketika tersebar wabah virus corona di Wuhan, provinsi Hubei.

 “Tiongkok berhasil memperlambat, (walaupun) tidak mencegah 100% karena lockdown. Tapi ini negara yang sangat disiplin yang dapat melaksanakan itu,” kata JK di Kantor Wapres Jakarta, Kamis (12/3) dikuti.

(Baca: Virus Corona dan 5 Pandemi Paling Mematikan di Dunia)

Kedisiplinan menjadi faktor penting bagi suatu negara dan masyarakatnya untuk mencegah penyebarluasan wabah corona, seperti rajin menjaga kesehatan dan menjaga kontak dengan orang asing.

Menurut Kalla, kebijakan lockdown dapat diterapkan di Indonesia selama pemerintah mempersiapkan dampaknya, khususnya di bidang ekonomi. “Bila diinstruksikan (di Indonesia) pasti bisa, tapi memang harus siap ekonominya, siap macam-macam,” kata Kalla.

Grafik pasien virus corona di Indonesia hingga Rabu (11/3)

Hingga saat ini, beberapa kota di Tiongkok dan Italia memberlakukan lockdown sebagai upaya untuk meminimalkan penyebaran corona di negara mereka.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation atau WHO menyatakan corona telah menjadi pandemik dan meminta seluruh pemerintah di dunia untuk mengambil langkah mendesak dan agresif dalam mencegah dan menangani wabah tersebut.

Hingga Rabu (12/3) jumlah kasus positif corona sebanyak 34 kasus orang. Pada hari ini tiga orang dinyatakan sembuh. Pemerintah mengidentifikasikan sebanyak 20 pasien yang positif virus corona mengalami penularan ketika pasien berkunjung ke negara lain atau imported case. Mayoritas pasien tertular saat berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara.

“Ya dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara,” kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Covid-19, Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3).

(Baca: Sebagian Pasien Positif Corona di Indonesia Tertular di Asia Tenggara )

Sebagian pasien tersebut tak berpergian ke negara yang jauh dari Indonesia, di antaranya ke Singapura. Tak ada satu pun pasien yang tertular Covid-19 dari Tiongkok. “Enggak, enggak ada (dari Tiongkok),” kata Yurianto.

Pasien-pasien tersebut ke luar negeri dengan berbagai alasan seperti berlibur, berdagang atau menjenguk saudara dan kerabatnya. “Ada juga yang mempunyai keluarga di kota lain, di negara lain,” kata Yurianto.

Ada juga pasien yang tmemiliki riwayat perjalanan ke Amerika Serikat (AS) dan transit di Jepang, yakni pasien nomor 7 dan 8 yang merupakan pasangan suami istri.

(Baca: Cerita Orang Indonesia Jalani Isolasi saat Wabah Corona di Tiongkok )