Jakpro Ingin Batu Alam di Monas Diaspal Permanen untuk Formula E

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto (kiri) didampingi Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Sadikin Aksa (tengah) dan perwakilan Formula E Operation Nuno Fernandez, menyampaikan keterangan pers tentang penyelenggaraan balap mobil Formula E di Jakarta, Jumat (14/2/2020).
14/2/2020, 19.42 WIB

Jakarta Propertindo (Jakpro) segera membangun sirkuit untuk gelaran Formula E di kawasan Medan Merdeka, Jakarta yang meliputi Monumen Nasional. Dalam pembangunan sirkuit balap mobil listrik itu, Jakpro berencana untuk melapisi batu alam (cobblestone) yang ada di sekitar Monas dengan aspal.

Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto menginginkan agar pelapisan batu alam dengan aspal tersebut dilakukan secara permanen. "Saya pribadi ya sudah dipermanenkan saja. Jangan dikelupas lagi. Seharusnya memang begitu," kata dia di Hotel Novotel, Jakarta, Jumat (14/2).

Ia meyakini pelapisan batu alam dengan aspal secara permanen itu tidak akan membuat banjir. Sebab, permukaan tempat batu alam di Monas tersebut memang bukan lokasi resapan air.

(Baca: Jakpro Klaim Balap Formula E Beri Dampak Ekonomi RI Rp 600 Miliar)

Pelapisan batu alam dengan aspal secara permanen juga dinilai akan membuat Monas ramah terhadap kaum difabel. Selama ini, kata Dwi, kaum difabel kesulitan memasuki kawasan Monas karena harus berjalan di atas batu alam tersebut.

"Kalau enggak dikelupas ya enggak apa-apa. Ini untuk fasilitas orang difabel menikmati Monas dengan nyaman. Banyak impact positif yang ada dalam event ini," kata dia.

Meski begitu, ia mengatakan rencana tersebut masih harus didiskusikan kembali dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan tim Formula E Operations Limited (FEO).

Dwi menyebut proses pengaspalan untuk sirkuit Formula E akan memakan waktu hingga dua bulan. Sejauh ini, Jakpro sedang dalam proses pembuatan pagar (barrier) untuk sirkuit Formula E.

Selain pembuatan barrier dan pengaspalan, Jakpro akan membuat tribun-tribun penonton di sekitar sirkuit. "Proses terakhir akan dilakukan homologasi atau semacam sertifikasi yang akan dilakukan dan diberikan oleh Federation Internationale de l'Automobile (FIA) Formula E," kata Dwi.

(Baca: Ketua DPRD DKI Tuding Anies Berbohong Soal Rekomendasi Formula E )

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia Sadikin Aksa mengatakan, pembangunan sirkuit Formula E tak akan mengganggu lalu lintas di sekitar kawasan Monas. Sebab, kawasan Medan Merdeka termasuk Monas, hanya akan ditutup saat acara kualifikasi dan lomba (race day).

Selebihnya, jalanan akan dibuka seperti biasa. "Aspal sirkuit sebelum race day tidak masalah kalau dilewati kendaraan umum," kata dia.

Sebelumnya, pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Medan Merdeka dikritik. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak menilai pelapisan batu alam di Monas dengan aspal akan membuat banjir di kawasan tersebut semakin parah.

Bila aspal tersebut dibongkar setelah gelaran Formula E selesai, Gilbert menilai hal itu akan membuat batu alam rusak. "Artinya biaya lagi, proyek baru untuk mengganti cobblestone," kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Sekadar informasi, Formula E rencananya digelar di Jakarta pada 6 Juni 2020. Sirkuit Formula E sepanjang 2,588 kilometer bakal dibangun di kawasan Medan Merdeka, Jakarta yang meliputi Monumen Nasional (Monas).

Ada 24 pembalap dari 12 tim Formula E yang akan mengikuti kompetisi ini. Mereka berasal dari 13 negara.

Pemprov DKI sendiri mengalokasikan Rp 1,6 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2020 untuk Formula E. Secara rinci, alokasi Rp 360 miliar merupakan commitment fee kepada Federation Internationale de l'Automobile (FIA) Formula E.

Kemudian, alokasi Rp 934 miliar akan digelontorkan untuk dana penyelenggaraan yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga DKI. Sedangkan alokasi Rp 305,2 miliar diberikan kepada Jakpro untuk biaya pengelolaan pelaksanaan Formula E.