Pemerintah Tak Mau Gegabah Bangun RS Khusus karena Virus Corona

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. Pemerintah saat ini masih membahas wacana untuk membangun rumah sakit khusus penyakit menular di sebuah pulau kosong.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
7/2/2020, 19.20 WIB

Wabah virus corona memunculkan wacana untuk membangun rumah sakit khusus penyakit menular di sebuah pulau kosong. Namun, pemerintah tak mau gegabah dalam mengambil keputusan terkait usulan tersebut. 

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardhani mengatakan, belum ada keputusan terkait pembangunan rumah sakit khusus tersebut. Usulan itu masih terus dibahas pemerintah. 

"Sifatnya masih brainstorming, di mana lokasinya, rumah sakit untuk apa, penyakit apa, dan lain-lain, masih berproses," kata Jaleswari di kantornya, Jakarta, Jumat (7/2).

Ia menegaskan pemerintah tak ingin terburu-buru memutuskan usulan tersebut hanya sebagai reaksi atas mewabahnya virus corona. Pembangunan rumah sakit khusus harus tepat guna dan mempertimbangkan banyak hal, termasuk kondisi geopolitik. 

"Jangan karena merespons virus corona, kita langsung buru-buru membangun rumah sakit tanpa memerhatikan geopolitik, kesehatannya, macam-macamnya," kata Jaleswari.

(Baca: Menakar Kebutuhan dan Lonjakan Harga Masker Akibat Virus Corona)

Wacana pembuatan rumah sakit khusus virus menular sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD. Rumah sakit tersebut dibuat untuk mengisolasi orang yang terjangkit penyakit menular, seperti infeksi virus corona.

Rumah sakit tersebut dapat dibangun di sebuah pulau kosong. Indonesia saat ini memiliki ribuan pulau kosong yang bisa dijadikan lokasi rumah sakit khusus virus menular.

"Nanti akan segera dirapatkan. Kami akan cari satu tempat kosong. Kami punya masih banyak ribuan pulau yang masih kosong," kata Mahfud.

(Baca: Telepon Trump, Xi Jinping Sebut Tiongkok Bakal Kalahkan Virus Corona)

Penyebaran virus corona semakin hari kian masif. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga telah menetapkan wabah virus corona sebagai kondisi gawat darurat global.

Mengutip Reuters, jumlah korban meninggal akibat virus corona mencapai hampir 640 orang dengan jumlah kasus lebih dari 30 ribu orang terinfeksi. 

Hampir 260 kasus telah dilaporkan di 31 negara dan wilayah lain di luar Tiongkok daratan, menurut penghitungan Reuters berdasarkan pernyataan resmi dari pihak berwenang yang terlibat. Dari jumlah tersebut, ada dua kematian di luar Tiongkok yakni di Filipina dan Hong Kong.

Reporter: Dimas Jarot Bayu