Kemenkes Klaim Pencegahan Virus Corona Telah Sesuai Standar WHO

Seorang dokter memperlihatkan masker dan baju pelindung sekali pakai di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (30/1/2020).
31/1/2020, 05.30 WIB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim upaya pencegahan masuknya virus corona ke Tanah Air telah sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak terlalu khawatir akan penyebaran virus mematikan tersebut.

"Pernyataan perwakilan WHO ke media massa menyebutkan apa yang dilakukan Indonesia sudah sesuai dengan tatanan dan mereka meyakini bahwa Indonesia mampu melakukan upaya pencegahan itu," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono di Jakarta, Kamis (30/1).

Selain itu pencegahan dini juga telah dilakukan sejak pertengahan Desember 2019, sementara negara lain baru melakukan hal serupa pada awal tahun 2020. Anung menyebutkan bahwa Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran terkait ancaman virus corona lebih awal dibandingkan negara lainnya.

Upaya tersebut pun terbukti berhasil menangkal masuknya virus mematikan itu karena hingga saat ini belum ada kasus dugaan infeksi virus corona yang positif di Indonesia. Padahal, negara-negara lain di kawasan Asia bahkan Eropa telah positif tertular virus corona.

(Baca: Cegah Virus Corona Masuk, Imigrasi Pasang Thermalscanner di 201 Lokasi)

"Kami memang melakukan pencegahan lebih awal. Sejak kita mendengar informasi itu pada 19 Desember, kemudian tanggal 27  Desember ada berita mereka merilis tentang kasus itu," kata Anung.

Adapun upaya pencegahan yang dilakukan yakni dengan cara mengaktifkan 21 kapsul evakusasi untuk ditempatkan pada bandara dan pelabuhan internasional. Kapsul tersebut akan digunakan untuk mengevakuasi penumpang yang diduga mengidap virus corona menuju rumah sakit terdekat.

Selain itu, Kemenkes juga telah mengidentifikasi daerah yang berisiko menjadi pintu masuk virus mematikan itu, terutama karena memiliki akses langsung dari dan menuju Tiongkok. Daerah tersebut antara lain Jakarta, Tangerang, Bandar Lampung, Padang, Balikpapan, Tarakan, Manokwari, Sampit, Bandung, Denpasar, Manado, Palembang, Surabaya, dan Batam.

Sementara dua rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan Kemenkes untuk melakukan simulasi penanganan yakni Rumah Sakit dr. Karyadi dan atau Rumah Sakit Penanganan Infeksi atau RSPI Sulianti Saroso. "Sudah mulai simulasi dan kami juga sudah mempersiapkan alat pelindung diri lengkap kalau ini memang harus ditangani dengan serius," kata dia.

(Baca: Korban Meninggal Virus Corona di Tiongkok Kembali Naik Jadi 170 Orang)

Reporter: Tri Kurnia Yunianto